Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Wasekjen DPP PAN Eddy Agus Yanto menyayangkan sikap Instruktur Nasional PAN yang meminta partai berlambang matahari putih itu tetap berada di koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Menurut Eddy, bukan kapasitas tim Instruktur Nasional untuk memberikan nasihat kepada DPP.
"Tugas Instruktur melatih kader bukan menasehati DPP. Untuk menasehati DPP namanya Majelis Pertimbangan Partai (MPP)," kata Eddy dalam keterangannya, Jumat (21/6/2019).
Eddy menilai tim Instruktur Nasional tak memahami dinamika politik yang ada dan malah terlihat tidak menjaga marwah partai. Eddy mengatakan perbedaan pandangan dalam sebuah parpol merupakan hal yang wajar. Seperti diketahui, permintaan Instruktur Nasional PAN itu dilatarbelakangi adanya manuver dari beberapa elite partai yang memberikan sinyal merapat ke koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Terkait perbedaan pandangan oknum pengurus PAN setelah pengumuman resmi KPU RI terkait hasil pilpres itu wajar itulah demokrasi," katanya.
Dia menegaskan hingga kini PAN sendiri masih solid berbaris di belakang koalisi Prabowo-Sandiaga. Eddy menjelaskan perubahan arah dukungan partai akan ditentukan dalam rakernas yang rencananya digelar pada bulan Juli atau Agustus 2019. Keputusan menggelar rakernas itu diambil dalam rapat harian PAN pada Selasa (18/6) lalu.
"Yang penting secara organisasi PAN tetap konsisten dalam Koalisi Adil Makmur dan semua keputusan baru akan diambil setelah Rakernas. Karena itu Saudara Icu Zulkafril sebagai tokoh senior dan tim instruktur harusnya fokus dalam gerakan pengkaderan," tutur Eddy.
"Semua orang tahu PAN konsisten sampai sekarang berada di Koalisi Adil Makmur dan itu bisa di verifikasi secara faktual di lapangan selama proses pemilu kemarin. PAN bahu membahu mengkampanyekan capres dan cawapres Koalisi Adil Makmur sampai kehilangan kursi di Jawa Tengah," imbuh dia.
Sebelumnya, Instruktur Nasional Partai Amanat Nasional (PAN) meminta PAN tetap berada di koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Hal itu disampaikan setelah ada manuver dari beberapa elite partai yang memberikan sinyal merapat ke koalisi Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.
"Bahwa manuver beberapa elite DPP PAN yang ingin melepaskan diri dari koalisi paslon 02 dengan berpindah ke paslon 01 merupakan pengingkaran hasil Rakernas PAN tahun 2018," ujar Instruktur Perkaderan Senior PAN Icu Zukafril setelah menggelar pertemuan dengan Instruktur Nasional PAN di Hotel Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Rabu (19/6).
Icu mengatakan PAN konsisten terhadap hasil Rakernas 2018 yang memutuskan partai berlambang matahari putih itu mendukung Prabowo-Sandiaga. Menurut Icu, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais juga menegaskan PAN tetap berada dalam koalisi Indonesia Adil Makmur.
"Ketua Dewan Kehormatan DPP PAN Amien Rais selaku inisiator dan pendiri PAN tetap dalam Koalisi Indonesia Adil Makmur. Serta segenap kader PAN tetap konsisten dengan hasil Rakernas PAN tahun 2018," kata dia.dtc