Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Durasi waktu pengurusan visa turut dibahas dalam pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden Argentina Mauricio Macri. Indonesia meminta pengurusan visa ke Argentina dipermudah.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi mengatakan, masa tunggu pengurusan visa dari Indonesia ke Argentina memakan waktu 45 hari. Sebenarnya, bisa saja waktu dipangkas menjadi 20 hari. Namun pemerintah Indonesia tetap menolak.
"Jadi gini, kita bisa masuk sistem elektroniknya mereka selama kita punya visa EU (Uni Eropa) dan US (Amerika Serikat), nah itu sistemnya bisa diperpendek, tapi tetap menjadi hanya 20 hari. Nah, kita bilang "nggak bisa". Makanya presidennya langsung nyaut dan bilang sistem visa akan diperbaiki, tinggal implementasinya, berarti dari Kemlu dan Home Affairs mereka yang akan menindaklanjuti pertemuan kedua presiden ini," kata Retno di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/6/2019).
Retno mengatakan, Argentina akan meninjau ulang permintaan dari Indonesia. Sebab masalah visa menjadi salah satu isu yang dibahas antara Jokowi dan Macri.
"Visa yang misalnya kita ke mereka, itu masa tunggunya lama sekali, dan kita sudah mulai bahas sebenarnya, cuma pada saat presiden langsung menyampaikan, presiden (Argentina) langsung merespons, sistemnya mereka akan ditinjau ulang lagi," ujar Retno.
RI-Argentina Teken MoU Pendidikan
Selain masalah visa, Indonesia dan Argentina menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) masalah pendidikan. Harapannya, ada kesetaraan terkait sertifikat atau ijazah antara Indonesia-Argentina.
"Sekarang kita sudah memiliki MoU yang sudah ditandatangani hari ini mengenai masalah penyamaan sertifikasi dan sebagainya, sehingga harapannya pada saat kita melakukan kerja sama pendidikan," kata Retno.
Demikian juga mengenai penyamaan sertifikasi ijazah dari Argentina ke Indonesia. MoU juga menyepakati pertukaran tenaga pengajar.
"Demikian juga ijazah ijazah mereka oleh kita, plus exchange guru, pendidik dan sebagainya. Sehingga dengan visa dan pendidikan itu kita harapkan people to people contact akan semakin bagus," papar Retno. dtc