Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - PT Astra International Tbk (ASII) mencatat laba bersih grup pada semester pertama 2019 turun 6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Hal ini terutama disebabkan penurunan kontribusi dari divisi otomotif dan agribisnis.
"Kinerja Grup Astra pada semester pertama tahun 2019 dipengaruhi oleh lesunya konsumsi domestik dan tren penurunan harga-harga komoditas, tetapi juga diuntungkan oleh peningkatan kinerja bisnis jasa keuangan dan kontribusi dari tambang emas yang baru diakuisisi," kata Presiden Direktur Astra Prijono Sugiarto dalam keterangan resmi, Selasa (30/7/2019).
Peningkatan kontribusi dari divisi jasa keuangan, infrastruktur dan logistik, serta alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi tak mampu mendongkrak keuntungan di tengah turunnya kontribusi dari divisi otomotif dan agribisnis. "Prospek hingga akhir tahun ini masih menantang karena kondisi-kondisi tersebut dapat berlanjut," kata Prijono.
Pendapatan bersih konsolidasian Grup selama periode ini meningkat 3% menjadi Rp 116,2 triliun. Peningkatan terutama disebabkan oleh naiknya pendapatan dari divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi serta divisi jasa keuangan.
Adapun nilai aset bersih per saham Grup tercatat sebesar Rp 3.444 triliun pada 30 Juni 2019, 2% lebih tinggi dibandingkan posisi akhir tahun 2018.
Utang bersih di luar Grup anak perusahaan jasa keuangan tercatat Rp 23,3 triliun pada 30 Juni 2019. Lebih tinggi dibandingkan dengan utang bersih pada akhir 2018 yang sebesar Rp 13 triliun. Hal ini terutama disebabkan oleh investasi Grup pada jalan tol Surabaya-Mojokerto dan Go-Jek serta belanja modal pada bisnis kontraktor penambangan.
Anak perusahaan Grup segmen jasa keuangan mencatat utang bersih sebesar Rp 47,8 triliun pada 30 Juni 2019, relatif stabil dibandingkan dengan utang bersih pada akhir tahun 2018. dtc