Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Tingginya perpindahan penduduk ke wilayah perkotaan membuat kebutuhan transportasi terutama yang berbasis online juga meningkat. Tapi begitupun, faktor keamanan, keselamatan, kenyamanan dan keterjangkauan menjadi faktor utama bagi masyarakat untuk memilih moda transportasi online.
Hasil survei Komunitas Konsumen Indonesia (KKI), preferensi konsumen terhadap layanan moda transportasi darat di Indonesia memang sangat tergantung pada keempat faktor tersebut. Dari survei KKI, Gojek berhasil menjadi alat transportasi berbasis online yang aman bagi penggunanya. Dimana sebanyak 56% responden memilih perusahaan asli Indonesia tersebut untuk alat transportasi online yang aman. Sisanya sekitar 44% memilih Grab.
Ketua KKI, David M.L. Tobing, mengatakan, melalui survei ini pihaknya ingin mendalami pengalaman konsumen dalam memanfaatkan transportasi urban sehingga bisa menjadi evaluasi dan rekomendasi bagi para pembuat kebijakan dan para pelaku bisnis di sektor transportasi. "Ini penting karena berhubungan dengan keamanan dan keselamatan pengguna (masyarakat)," katanya, dalam keterangan tertulis, Rabu (31/7/2019).
Hasil survei KKI, tren pengguna jasa transportasi berbasis online yang menjadi favorit pengguna adalah Gojek. Sementara dari sisi pengguna jasa transportasi online, Gojek di angka 36% dari total responden. Pengguna Grab di angka 32%. Menggunakan keduanya 32%.
Gojek tak hanya unggul pada mitra pengemudi GoRide, tetapi juga mitra pengemudi GoCar. Gojek mendapat penilaian lebih unggul dalam segi pemenuhan hak konsumennya. Grab sendiri unggul pada sektor keterjangkauan tarif (lebih murah), yakni mencapai 53% dibanding Gojek yang hanya di angka 47%.
Hanya saja, KKI mengimbau agar seluruh aplikator online untuk terus mengutamakan keamanan dan keselamatan penumpang. Selain itu, setiap operator transportasi online juga harus memiliki program yang menyeluruh dan sistematik serta menerapkan solusi teknologi yang dapat memadai untuk menjamin keamanan dan keselamatan konsumen.
Dalam hal ini, KKI menilai setiap aplikator perlu mengikutsertakan mitra pengemudi dalam pelatihan sistematik dan memastikan setiap mitra telah menerapkan SOP penyediaan layanan yang benar secara menyeluruh di semua bentuk layanan yang diberikan.
"Promo jor-joran yang dilakukan aplikator untuk merebut pasar bisa berbahaya. Sekarang, konsumen makin pintar, mereka tidak mau asal murah tapi keselamatan dan keamanannya dipertanyakan. Himbauan saya kepada aplikator online adalah untuk terus mengutamakan keamanan dan keselamatan penumpang. Jangan sampai keinginan untuk merebut pasar jadi mengorbankan hak konsumen untuk merasa aman dan nyaman," kata David.