Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - PT Pertamina (Persero) melakukan serah terima Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC) dari JGC kontraktor EPC asal Jepang. Masa pembangunan proyek memakan waktu empat tahun.
Serah terima ditandai dengan penandatanganan yang dilakukan oleh Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Ignatius Tallulembang dan Project Director PT JGC, Suryadi Kresno di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta (31/7/2019).
Ignatius menjelaskan serah terima ini menandai rampungnya proyek dan PLBC akan sepenuhnya beroperasi. Di bawah pengelolaan Pertamina Refinery Unit (RU) IV, Kilang Cilacap akan memproduksi lebih banyak bahan bakar minyak berkualitas standar Euro 4.
"Dengan selesainya PLBC, kemampuan produksi Pertamax Kilang Cilacap meningkat signifikan dari 1,0 juta barrel per bulan menjadi 1,6 juta barrel per bulan, sehingga akan mengurangi impor BBM, terutama Pertamax," kata Ignatius dalam keterangan tertulis, Rabu (31/7/2019).
Ignatius bilang, adanya PLBC akan memperkuat cadangan devisa negara dan akan berkontribusi terhadap GDP Indonesia sekitar 0,12%.
PLBC menelan investasi US$ 392 juta. Ruang lingkup proyek revamping unit platforming I sehingga kapasitas produksi meningkat 30% menjadi 18.6 MBSD, pembangunan unit baru LNHT-Isomerization dengan kapasitas design 21.5 MBSD, serta pembangunan beberapa unit utilities untuk mendukung unit proses PLBC. Saat konstruksi, PLBC menyerap sekitar 2.500 tenaga pekerja di mana lebih dari 70% di antaranya adalah pekerja lokal Cilacap.
"Kilang Cilacap merupakan salah satu kilang besar Pertamina yang berperan dalam menjaga swasembada dan kemandirian energi nasional. Kapasitas operasi menyumbang sekitar 33,4% dari total kapasitas kilang nasional," pungkasnya.dtc