Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-London. Para pilot British Airways mogok kerja selama tiga hari di September mendatang. Ini menjadi aksi mogok pertama maskapai asal Inggris itu dalam 40 tahun terakhir.
Aksi mogok terakhir kali terjadi pada tahun 1970-an.Para pilot mogok terbang sebagai aksi protes kepada pihak maskapai soal masalah gaji. Disebutkan isu-isu seperti pemotongan gaji dan hilangnya hari cuti tahunan juga memperkeruh suasana antara pekerja dan perusahaan.
Sebanyak 93% pilot yang tergabung dalam Serikat Pekerja Pilot British Airways setuju untuk mogok terbang. Mereka akan mogok pada tanggal 9, 10, dan 27 September 2019.
"Kami melakukannya sebagai upaya terakhir. Kami frustrasi besar pada cara bisnis yang sekarang dijalankan," kata serikat pekerja dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari CNN, Senin (26/8/2019).
Serikat pekerja memperkirakan bahwa dalam tiga hari pemogokan akan menelan kerugian sekitar US$ 147 juta, atau berkisar sekitar Rp 2,05 miliar (kurs Rp 14 ribu per dolar AS).
British Airways pun melakukan pembelaan, mereka mengatakan kenaikan gaji yang ditolak serikat pekerja, yang ditawarkan sebesar 11,5% selama tiga tahun itu sudah wajar. Perusahaan bilang angka tersebut sudah berada di atas tingkat inflasi Inggris.
"Pemogokan itu dapat menghancurkan rencana perjalanan puluhan ribu pelanggan kami. Pemogokan itu merupakan tindakan yang gegabah," kata perwakilan British Airways.
Perusahaan mengatakan sedang menyesuaikan jadwal penerbangannya karena adanya pemogokan ini. Meski begitu, masih ada kemungkinan banyak pelanggan akan membutuhkan pengembalian biaya tiket ataupun memesan ulang perjalanan karena penerbangan dibatalkan.
Bahkan, British Airways juga sedang mempertimbangkan menggunakan pesawat dan kru dari maskapai lain. Mereka juga berencana menjadwalkan pesawat dengan kapasitas yang lebih besar dari beberapa maskapai mitranya untuk menerbangkan pelanggan.(dtf)