Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Tarif ojek online (ojol) bakal disesuaikan lagi oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Penyesuaian tarif ini akan ditetapkan Kemenhub dalam 2 minggu atau 1 bulan ke depan. Lantas, dengan penyesuaian ini apakah tarif ojol bakal naik?
"Mungkin nggak bisa cepat ya. Paling cepat 2 minggu, yang fair 1 bulanlah. Karena kita harus menghitung, setelah menghitung kita ketemu aplikator, kita ketemu para pengemudi," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi di Stasiun Palmerah, Jakarta, Sabtu (18/1/2020).
Dalam penyesuaian tarif ini, Budi mengatakan, pihaknya akan mengundang aplikator, ojol, dan juga lembaga perlindungan konsumen Indonesia.
"Jadi kita nggak mungkin mengambil dari langit 10 jadi 5 atau 5 jadi berapa gitu. Nggak mungkin. Jadi kita akan menghitung komponen-komponen dalam harga penggunaan ojol itu berapa," terang Budi.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan, ada beberapa komponen yang menyebabkan tarif ojol naik ataupun turun. Salah satunya asuransi dari perusahaan aplikator, yakni BPJS Kesehatan.
"Kalau sekarang ini, mereka minta peninjauan kembali karena ada beberapa indikator di PM (Peraturan Menteri/Keputusan Menteri Perhubungan) nomor 348 sekarang sudah naik. Contoh BPJS Kesehatan. Jadi mungkin sudah wajar, ya sudah nggak apa-apa, kita akan mulai (kenaikan tarif)," papar Budi Setiyadi.
Namun, Kemenhub tentunya juga akan menyesuaikan daya beli masyarakat. Sehingga, masyarakat tak terbebani oleh tarif ojol yang disesuaikan nanti.
"Ya itu, saya sudah sampaikan pada mereka kenaikan pasti disesuaikan dengan willingness to pay. Saya akan melibatkan YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia)," urainya.
Selain itu, Direktur Angkutan Jalan dan Multimoda Ahmad Yani menerangkan, penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi seperti Pertalite juga akan jadi komponen penyesuaian tarif ojol ini.
"Tapi kan di satu sisi Pertalite turun, nah kita coba langsung masukkan ke mereka," pungkas Ahmad Yani.(dtf)