Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Dinamika bekerja di kantor akan berubah total setelah lockdown dicabut dan manusia tak lagi perlu work from home (WFH). Namun, kekhawatiran akan kebersihan kantor dan lingkungan terus menjadi prioritas utama saat karyawan kembali ke kantor di tengah masa pemulihan virus Corona.
Menurut Direktur tenaga kerja Asia Pasifik di Cushman & Wakefield, Carol Wong, perusahaan perlu mengambil langkah-langkah baru untuk menjaga kebersihan kantor dan kesehatan karyawan. Beberapa langkah ini termasuk pemeriksaan suhu dan identifikasi wajah karyawan untuk verifikasi data harus disediakan.
Di China sekitar 10 ribu perusahaan dan hampir satu juta pekerja akan kembali ke kantor. Kini mata dunia sedang mengawasi China untuk melihat bagaimana negara ini membuka kembali ekonominya di tengah Corona.
Salah satu perubahan paling signifikan oleh perusahaan sejak pandemi adalah transisi karyawan dari bekerja di kantor ke bekerja dari rumah demi mencegah penularan virus Corona.
Untuk mengembalikan karyawan kembali bekerja di kantor diperlukan langkah-langkah yang efisien mengenai cara bekerja yang aman dan nyaman.
"Kami mencari efisiensi yang berkaitan dengan cara bekerja setelah Corona telah menunjukkan kami dapat bekerja dengan cara yang berbeda (WFH) dan mungkin kami tidak memerlukan semua kantor yang saat ini," kata CEO Mondelez, Dirk Van de Put. Dikutip dari CNBC, Selasa (12/5/2020).
Bekerja dari rumah mungkin akan jadi hal yang biasa. Akan ada perubahan ke arah bekerja lebih efisien di masa mendatang, tanpa harus menyewa ruang kantor yang mahal di pusat bisnis.
Selain perubahan dalam ruang fisik kantor, bisnis juga perlu menyesuaikan kebijakan sumber daya manusianya karena dunia kini harus menyesuaikan dengan aturan dan kebiasaan baru.
Direktur Eksekutif Konsultasi Sumber Daya Manusia (SDM) di Deloitte Asia Tenggara, Adrian Ole mengatakan organisasi pengusung dan pemilik jasa penyedia SDM harus merealisasikan cara bekerja yang baru. Dengan memperhitungkan waktu bekerja, penggunaan teknologi, dan fokus kepada kesehatan.
"Misalnya, pengusaha mungkin ingin mempertimbangkan tunjangan karyawan yang mendukung biaya bekerja dari rumah," tambah Ole.(dtf)