Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Tak hanya boleh mengangkut penumpang lagi, bus antarkota antarprovinsi (AKAP) juga dibolehkan mengangkut barang selama masa sulit Corona. Hal ini tercantum dalam Surat Edaran Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan bernomor SE.9/AJ.201/DRJD/2020.
SE tersebut mengatur tentang Pengaturan Penyelenggaraan Transportasi Darat Selama Masa Dilarang Mudik Idul Fitri 1441 H dalam Rangka Pencegahan Penyebaran virus COVID-19.
Pengusaha otobus (PO) menyambut baik hal ini, Sekjen Organisasi Angkutan Darat (Organda) Ateng Haryono menyatakan angkutan barang buat bus bisa jadi peluang bisnis yang positif di tengah kondisi seperti ini.
"Itu sesuatu yg saya pikir lumayan jadi peluang yang cukup positif. Kan wajar juga angkutan orang pada masa sulit boleh bawa barang karena penumpang kita kan nggak banyak," jelas Ateng kepada detikcom, Selasa (12/5/2020).
Dia menegaskan bahwa saat membawa barang, PO pun akan melakukan protokol kesehatan dengan ketat. Misalnya, saat mengangkut barang dalam satu bus hanya ada satu sopir dan kernetnya.
"Toh saat bawa barang kami syaratnya ikut protokol kesehatan juga, misalnya kalau di bus itu hanya satu pengemudi dan kernet yang bawa," ujar Ateng.
Tanggapan positif juga diberikan oleh Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan. Pria yang akrab disapa Sani ini mengatakan mengangkut barang menjadi alternatif untuk mendapatkan pendapatan.
Pasalnya, meski boleh angkut penumpang lagi, operasional dan jumlah penumpang masih sangat terbatas.
"Ini kan jadi alternatif untuk mendapatkan pendapatan di kala situasi begini. Dengan persyaratan berlaku kan itu jelas yang berhak naik hanya dibuka untuk kepentingan khusus," jelas Sani kepada detikcom.
Sani mengatakan dia dan kawan-kawannya sesama PO, akan mulai mencobanya. Meski mengaku kemungkinan akan sulit, dia menyatakan akan mencobanya.
"Jelas kami akan coba hal yang ada, memang sulit tapi sudah ada jalan kami akan coba lakukan," ujar Sani.(dtf)