Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Ikan salmon disebut berkaitan dengan gelombang kedua Corona di Beijing, Cina. Namun Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (CDC) mengatakan pada Selasa (16/7/2020) tidak ada bukti ikan salmon menjadi pusat penyebaran virus Corona.
"Tidak ada bukti yang menunjukkan salmon adalah inang atau inang perantara virus," jelas Shi Guoqing, wakil direktur CDC, mengatakan pada konferensi pers, dikutip dari Daily Mail.
Disebutkan bahwa para peneliti tidak menemukan virus Corona baru pada salmon sebelum memasuki lingkungan atau tempat yang terkontaminasi. Kementerian Perikanan Norwegia juga mengatakan bahwa pihak berwenang Cina belum memberlakukan larangan impor, menurut pernyataan email dari juru bicara Martine Roiseland pada hari Selasa.
Otoritas keamanan pangan Norwegia mengatakan tidak ada kasus infeksi Corona yang diketahui melalui makanan yang terkontaminasi.
"Produk ikan dan makanan laut dari Norwegia aman untuk dimakan," kata pihak berwenang dalam sebuah pernyataan di situs webnya.
Dikutip dari Straits Times, seorang juru bicara dari agensi mengatakan hal yang sama pada Senin malam, menanggapi berita bahwa jejak virus Corona dilaporkan telah terdeteksi pada talenan yang digunakan untuk mengiris salmon di pasar Beijing.
Juru bicara Singapore Food Agency (SFA) mengatakan bahwa berdasarkan pengetahuan saat ini di komunitas ilmiah dan otoritas kesehatan masyarakat di seluruh dunia, diyakini tidak ada bukti bahwa virus yang menyebabkanCOVID-19 akan ditularkan ke manusia melalui makanan atau kemasan makanan dan peralatan.(dth)