Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Belawan. Direktur Utama (Dirut) Pelindo 1, Dani Rusli Utama mengharapkan, dukungan penuh dari pemerintah, mulai dari percepatan pengadaan tanah, aspek pendanaan, maupun perizinan kawasan industri di Kuala Tanjung. Sebab tahap I rencana pengembangan kawasan industri Kuala Tanjung akan dikembangkan selama tiga tahun (2020 – 2022) sesuai dengan Penetapan Lokasi (Penlok) seluas 1.128 hektare yang diperoleh Pelindo 1 dari pemerintah Kabupaten Batubara.
Harapan tersebut kata Vice President Public Relation Pelindo 1, Fiona Sari Utami kepada medanbisnisdaily.com, Sabtu (10/10/2020), disampaikan Dirut Pelindo 1 Dani Rusli Utama kepada Plt Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Kordinator Maritim dan Investasi (Kemenkomarves) Ayodhia GL Kalake dan rombongan yang berkunjung ke Pelabuhan Kuala Tanjung, Jumat (8/10/2020) dan Sabtu (9/10/2020).
Rombongan diterima Direktur Utama Pelindo 1 Dani Rusli Utama didampingi Komisaris Pelindo 1 Ahmad Perwira Mulia Tarigan, Direktur Transformasi dan Pengembangan Bisnis Pelindo 1, Prasetyo, Direktur Operasional dan Komersial Ridwan Sani Siregar serta Direktur SDM dan Umum Henry Naldi.
Dani juga mengharapkan dukungan pemerintah untuk pengembangan Kuala Tanjung Industrial Estate, antara lain kemudahan memperoleh izin bagi investor untuk memulai, menjalankan, dan mengembangkan bisnisnya, kemudahan pengelolaan pasokan energi, air, telekomunikasi dan limbah, ketersediaan dan kualitas prasarana transportasi, dan kebijakan tarif kompetitif dalam penyediaan listrik dan gas bagi tenant. “Di samping itu, diperlukan pula kebijakan investasi pembangunan kilang minyak di Kuala Tanjung Industrial Estate”kata Dani.
Orang pertama di Pelindo 1 itu juga menjelaskan kinerja di Pelabuhan Kuala Tanjung yang terus tumbuh dengan signifikan. Bongkar muat peti kemas misalnya kata Dani, hingga September 2020 tumbuh 52,41 % yakni dari 22.870 boks tahun 2019 menjadi 34.857 boks di tahun 2020. “Sejak beroperasi pada 2019 kata Dani, kinerja Pelabuhan Kuala Tanjung yang dikelola anak perusahaan Pelindo 1 terus meningkat di mana semakin banyaknya kunjungan kapal serta aktivitas bongkar muat petikemas, curah cair, dan general cargo”tutup Dani.
Plt Deputi Bidang Kordinasi Infrastruktur dan Transformasi Kemenkomarves, Ayodhia GL Kalake mengatakan, pemerintah mendukung percepatan pengembangan Kuala Tanjung yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) dan juga akan dijadikan hub internasional. Potensi Kuala Tanjung sangat besar yang bisa dilihat dari kemajuan angka trafiknya, sudah banyak kapal yang memanfaatkan operasional Pelabuhan Kuala Tanjung.
Kemenkomarves tambah Ayodhia, membantu akselerasi pengembangannya dan melakukan mapping hambatan yang dihadapi untuk dapat membantu mencarikan jalan keluarnya. “Kemajuan proyek ini juga tergantung dari konektivitas, akses jalan dan kereta api yang harus mendukungnya. Apabila semua infrastrukturnya selesai maka operasional Kuala Tanjung juga akan optimal” tutupnya.