Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian, Rudy Salahuddin mengatakan program Kartu Prakerja dinilai tepat sasaran. Dia menyebut 81,2% alumni peserta Kartu Prakerja telah memiliki profesi baru.
Hasil itu didapat dari survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) yang melibatkan 300 ribu responden pada Agustus 2020 lalu.
"Survei yang dilakukan BPS pada Agustus 2020 dengan 300 responden menghasilkan bahwa 88% mengatakan dengan Kartu Prakerja keterampilan peserta meningkat nah ini menggembirakan buat kita. Lalu ada 81,2% menggunakan uang kartu pra kerja untuk kebutuhan sehari-hari," kata Rudy dalam keterangannya, Rabu (16/12/2020).
"Jadi betul-betul manfaat dari Kartu Prakerja ini baik untuk keterampilannya maupun untuk subsidi penghasilan mereka ini juga dianggap berhasil," tambahnya.
Rudy mengatakan program Kartu Prakerja bertujuan untuk meningkatkan kompetensi orang-orang yang akan masuk dunia kerja. Kini di masa pandemi COVID-19 kartu pra kerja menjadi penyelamat pekerja yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK).
Selain itu, program ini menjadi penyelamat atau instrumen penting untuk menyalurkan bansos. Terutama sebagian besar untuk orang-orang yang tidak terdata dalam DTKS Kementerian Sosial.
"Kartu Prakerja ini awalnya untuk meningkatkan skilling, reskilling, atau up skilling bagi orang-orang yang akan masuk ke dunia kerja atau orang-orang yang butuh reskilling, atau up skilling akibat revolusi industri ke-4. Nah namun pada perjalanannya saat kita mau melaunching, tiba-tiba ada pandemi COVID-19. Nah ini, program ini diharapkan menjadi pelampung atau instrumen untuk menyalurkan bansos yang mana sebagian besar dari orang-orang ini tidak terdata dalam data DTKS Kementerian Sosial," ujar Rudy.
Rudy juga menambahkan, rencananya program Kartu Prakerja ini akan tetap berlanjut. Namun, akan ada evaluasi yang dilakukan untuk terus memperbaiki segala kekurangan yang ada.
"Bapak Presiden meminta agar model-model bantuan sosial ini akan kita lanjutkan walaupun harus terus kita evaluasi. Apabila nanti kita perlu menyudahi bantuan sosial ini, yang model Kartu Prakerja ini harus kembali lagi ke mode awal. Jadi tetap kita akan melakukan itu untuk model bantuan sosial supaya menjaga konsumsi masyarakat sehingga pertumbuhan ekonomi itu terjaga," ujarnya.(dtf)