Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono tak mau lagi benih lobster Indonesia dinikmati oleh negara lain, terutama Singapura dan Vietnam. Menurutnya, Indonesia punya potensi besar membudi daya benih lobster hingga besar dan siap dikonsumsi.
"Jadi kalau ketekunan, metode, kita sudah bisa menguasai, yakin saya budi daya lobster ini jadi produk unggulan Indonesia. Jadi jangan lagi yang menikmati lobster itu adalah Singapura dan Vietnam. Selama ini kita itu sudah dininabobokan, diambilin terus sama Singapura, lalu dikirim ke Vietnam," kata Trenggono dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, Selasa (9/2/2021).
Ia mengatakan, selama ini Indonesia hanya memperoleh nilai kecil dari ekspor benih lobster. Padahal, nilai yang bisa diperoleh ketika sudah dibudidaya jauh lebih besar.
"Dia menikmati begitu besar, hanya melepas uang Rp 23.000/ekor sebagai basic price lobster pasir, lalu yang mutiara Rp 70.000/ekor. Lalu kalau kita jalankan seperti itu, kemudian selisihnya itu kalau dia tahan sampai 1 tahun bisa 1 Kg bisa Rp 1 juta lebih," urainya.
Selain itu, jika budi daya benih lobster sudah bisa dilakukan, menurutnya hasil laut lainnya pun bisa masuk dalam mata rantai budidaya tersebut, dan pada akhirnya membuahkan pemasukan bagi para pembudi daya.
"Bayangkan kalau 1 tahun itu, dihitung cost-nya, mulai dari mata rantai kepiting sampai budidaya kerang hijau sebagai makanannya lobster, itu juga mata rantainya banyak, ini juga kerja semua. Nah kalau dihitung itu cost-nya menurut saya paling hanya 30% dari selling price produk yang sudah jadi. Tahanlah sedikit. Yakin saya nanti akan ada pengusaha-pengusaha lobster sukses di Indonesia," tutur dia.
Ia menegaskan, dalam 3 tahun ke depan ini dirinya akan fokus menciptakan pembudi daya lobster yang sukses di Indonesia.
"Dan itu menjadi satu obsesi saya dalam 3 tahun 10 bulan sampai 2024 harus terlahir itu, entah 3 atau 4 pengusaha hebat itu akan saya bimbing," pungkasnya. dtc