Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Badan Pusat Statistik mencatat neraca dagang Indonesia pada Januari 2021 surplus US$ 2 miliar. Angka ini berasal dari nilai ekspor US$ 15,3 miliar dan nilai impor sebesar US$ 13,34 miliar.
Adapun angka ekspor tercatat meningkat secara tahunan, namun turun secara bulanan. Sementara untuk impor, angka tahunan dan bulanan tercatat mengalami kontraksi.
"Kalau kita bandingkan Desember 2020 turun sebesar 7,59%. Demikian juga kalau dibandingkan year on year, maka impor Januari 2021 masih kontraksi 6,49% yang terjadi karena penurunan impor migas sebesar 21,90% dan juga non migas sebesar 4%" kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers, Senin (15/2/2021).
Suhariyanto menjelaskan nilai impor mengalami kontraksi, didorong oleh turunnya penggunaan barang, baik konsumsi maupun bahan baku. Angkanya tercatat turun baik bulanan atau tahunan.
"Barang konsumsi misalnya month to month turun 17%. Ada beberapa barang konsumsi yang turun dalam pertama impor bawang putih atau garlic dari Tiongkok, kemudian impor daging beku dari India, impor apel dari Tiongkok turun, kemudian penurunan impor milk and cream dari New Zealand, dan satu lagi adalah anggur segar dari Tiongkok. Itu yang menyebabkan konsumsi turun 17% dibandingkan Desember 2020," katanya.(dtf)