Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pemanfaatan Sistem Resi Gudang (SRG) di Indonesia perlu ditingkatkan. Dibutuhkan kolaborasi dan sinergi dari semua pemangku kepentingan untuk terus melakukan sosialisasi terkait manfaat serta mekanisme pemanfaatan SRG ini kepada masyarakat.
Hal itu dikatakan Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), dalam keterangan tertulisnya, Senin (15/2/2021).
PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berperan sebagai pusat registrasi i resi gudang. KBI berfungsi untuk melakukan Penatausahaan resi gudang yang meliputi pencatatan , penyimpanan, pemindahbukuan kepemilikan, pembebasan hak jaminan, pelaporan serta penyediaan sistem dan jaringan informasi. KBI juga menyediakan sistem informasi yang terintegrasi dengan pengelola gudang, lembaga pembiayaan, badan pengawas, Kementerian Keuangan, menjaga kerahasiaan data dan informasi, memberikan informasi dan data serta melakukan verifikasi dan konfirmasi transaksi resi gudang kepada pelaku pasar dan pemangku kepentingan.
Widiastuti selaku Kepala Biro Pembinaan dan Pengawasan Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengatakan, Bappepti akan terus melakukan sosialisasi serta edukasi terkait SRG kepada masyarakat. Hal ini dikarenakan besarnya manfaat dari resi gudang bagi para pemilik komoditas, akan tetapi dalam pelaksanaannya belum optimal. Menyikapi hal tersebut, Bappebti menjalankan salah satu fungsinya yaitu pembinaan, antara lain dilakukan melalui pelatihan-pelatihan. Dalam kegiatan ini disampaikan tujuan dari SRG, manfaat yang dapat dirasakan oleh pelaku SRG, mekanisme transaksi dalam SRG, pelaku usaha dan atau lembaga terkait dalam SRG, pembiayaan yang dapat dimanfaatkan, serta mekanisme penerbitan resi gudang. Untuk saat ini penerbitan Resi gudang melalui Aplikasi IS-Ware NextGen yang dikembangkan penyelenggaraannya oleh Pusat Registrasi yaitu PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero).
"Harapan kami tentunya peran serta, dan dukungan semua pihak dalam kelembagaan SRG termasuk calon pengelola gudang yang mengikuti pelatihan ini, dapat memahami semua materi yang diberikan dan mengimplementasikan SRG dengan baik, dari semua proses dalam pelaksanaan SRG, termasuk saat registrasi RG. Sehingga kedepannya akan mendorong berkembangnya SRG,” tuturnya.
Dalam hal pelatihan tentang SRG, Bappebti dan PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) pada tanggal 11 Februari 2021 melakukan pelatihan tentang mekanisme penerbitan resi gudang; penggunaan IS-Ware Next Gen.
Pelatihan yang dilakukan secara daring ini, diikuti oleh para calon pengelola gudang diseluruh Indonesia. IS-Ware NextGen sendiri merupakan pengembangan dari Aplikasi Registrasi Resi Gudang yang telah digunakan sejak tahun 2010.
Hingga saat ini terdapat 224 Gudang SRG yang tersebar diberbagai wilayah di Indonesia. Saat ini terdapat 18 jenis komoditas yang masuk dalam skema SRG, yaitu gabah, beras, jagung, kopi, kakao, lada, karet, rumput laut, rotan, garam , gambir, teh, kopra, timah, bawang merah, ikan, pala , dan ayam karkas beku.
Sepanjang tahun 2020, resi gudang yang telah diterbitkan sebanyak 427 resi gudang, dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 93,6 miliar. Sedangkan di tahun 2019, resi gudang yang diterbitkan sebanyak 444 resi gudang dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 56,5 miliar.