Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. PT Pertamina (Persero) sebagai perusahaan energi berkelas dunia, dikenal dengan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang ketat dalam setiap lini operasional bisnisnya, tak terkecuali di C&T Region Sumbagut atau yang lebih dikenal dengan Pertamina MOR I. Lewat K3 itu pula, Pertamina juga memastikan terlaksananya aspek Health, Safety, Security, and Environment (HSSE), yang sekaligus menjadi budaya perusahaan untuk mewujudkan SDM unggul demi maksimalnya pelayanan bagi masyarakat.
Pertamina Region Sumbagut pun kembali memperkuat komitmen zero accident dan pelayanan maksimal lewat penerapan K3 dan budaya aspek HSSE tersebut, yang dibungkus dengan tagline "Safety Napa Bang, Paten Kalee".
Tagline ala cakap anak Medan itu, sekaligus menyasar tema Bulan K3 Pertamina 2021 "Wujudkan SDM Pertamina yang Unggul dan Berbudaya HSSE untuk Mendukung Business Sustanability".
Nah sejauh mana penerapan K3 Pertamina itu?. Dengan penerapan protokol kesehatan pencegahan covid-19 yang ketat, para jurnalis berkesempatan melihat langsung penerapan K3 itu di Region Sumbagut, khususnya di Unit Operasi Fuel Terminal Medan Group, tepatnya di Labuhan Deli, Medan Labuhan, Kota Medan, Selasa (16/02/2021).
Dari pantauan wartawan di unit operasi yang menyalurkan BBM ke Sumut dan Aceh itu, seperti di area tangki penimbunan BBM, terminal pengisian BBM ke mobil pengangkut, laboratorium menguji kualitas BBM hingga stasiun pemadam kebakaran, tampak bahwa K3 diterapkan dengan baik.
Bahkan fasilitas dan sarana penunjang operasi, juga diuji secara berkala. Tujuannya untuk memastikan fungsinya dalam keadaan bagus sehingga menekan risiko akan terjadinya kecelakaan kerja, sekaligus memastikan keselamatan kerja.
Seluruh personil lengkap dengan pakaian APD, pengenal dan memenuhi prosedur K3 yang dipersyaratkan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Pihak eksternal, juga wajib mengikuti K3 setelah terlebih dahulu mendapatkan safety induction.
Di Fuel Terminal Medan Group yang setiap harinya menyalurkan 6,817 juta liter BBM itu, juga dilengkapi teknologi antara lain motor operation valve/MOV dan automatic tank guging/ATG untuk otomasi operasi terminal.
Kemudian teknologi sistem SCADA dan ruang kontrol terpadu untuk terminal automation system, dan teknologi data inventori, penerimaan, penjualam dan penyaluran untuk integrasi dengan SAP.
Setidaknya penghargaan zero accident dari Kementerian Tenaga Kerja RI seperti yang diraih 2020, membuktikan bahwa K3 dan budaya HSSE telah berjalan dengan efektif di Fuel Terminal Medan Group. Hal itu juga diperkuat dengan penerapan ISO 14001, ISO 14001 dan ISO 9001.
Senior Supervisor HSSE Fuel Terminal Medan Group, Hanafi Ahmar, mengatakan Pertamina terus meng-update kebijakan K3 dan HSSE yang semakin menyasar ke kesehatan dan keselamatan kerja itu sendiri.
"Sehingga kecelakaan yang terjadi dapat dicegah dan di kemudian hari, dan untuk antisipasi sedini mungkin jikapun terjadi kecelakaan," ujar Hanafi.
Dan Section Head HSSE Pertamina Region Sumbagut, Ahmad Surya Karbala menambahkan selalu ada risiko, seperti dari teknologi yang berkembang, dari internal maupun eksternal. Pertamina menjawabnya dengan sistem insiden investigasi dan learning from event.
Disebutkannya juga, Pertamina memiliki teknologi informasi untuk semua pihak Pertamina, dapat melaporkan apapun temuan kondisi tidak aman maupun prilaku tidak aman.
Jika dilaporkan sedini mungkin, maka bisa dilakukan pencegahan sedini mungkin. "Sehingga tahapan untuk mencapai sebuah insiden itu tidak akan terjadi. Sistem-sistem itu yang selalu kami jaga," pungkas Ahmad Surya Karbala.