Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. DPRD Sumatra Utara (Sumut) meminta pemerintah segera melakukan intervensi untuk menyelamatkan peternak ayam petelur. Hal itu dimaksudkan agar peternak ayam petelur khususnya di Sumut, terbebas dari ancaman bangkrut. Desakan itu disampaikan anggota Komisi B DPRD Sumut Sugianto Makmur, Senin (22/2/2021).
Dikatakan Sugianto, dari hasil rapat dengar pendapat secara maraton akhir Januari 2021 lalu dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan peternak ayam petelur serta mewakili pabrik pakan di Sumut, ada sejumlah rekomendasi untuk menyelamatkan peternak itu. Antara lain, memberikan kuota impor jagung dan bahan pakan langsung kepada asosiasi peternak ayam petelur dalam hal ini P3SU. Alasannya kalau impor melalui Bulog, hanya menambah mata rantai dan menambah biaya. Segala bentuk bantuan pemerintah (PKH dan sebagainya) sebaiknya tetap mengikutkan telur sebagai item bantuan. Hal itu untuk menambah daya serap telur dan menjamin tercukupinya protein bagi keluarga penerima bantuan. Berikan kesempatan bagi P3SU diberikan kesempatan untuk menjadi pelaku impor bungkil kedelai untuk kebutuhannya sendiri.
“Saya berharap pemerintah menindak lanjuti dan memberikan solusi konkrit, mengingat saat ini peternak ayam petelur sudah mengalami kerugian miliaran rupiah karena harga bahan pakan yang tinggi sementara harga jual dari peternak rendah," kata Sugianto Makmur
Ditambahkan politisi PDIP ini,
peranan peternak ayam petelur
itu sangat besar karenanya harus diselamatkan. Jika mereka bangkrut, telur akan langka dan harganya melambung. Hal itu bisa mengganggu ketercukupan protein di masyarakat.
Berdasarkan pengakuan para peternak, lanjut Sugianto, untuk posisi aman paling tidak harga telur per butir dari peternak Rp 1200. Jika harga di bawahnya dipastikan peternak akan bangkrut.