Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut gerakan untuk mengkudeta Partai Demokrat (PD) masih berlanjut meski sudah diungkap ke publik. Menurut Ketua Majelis Tinggi PD itu, gerakan kudeta itu dilakukan dengan sembunyi-sembunyi.
"Apakah dengan telah berhasil diungkapnya gerakan buruk itu kemudian para pelaku GPK (gerakan pengambilalihan kepemimpinan) PD itu menghentikan gerakannya? Ternyata tidak," ujar SBY melalui sebuah video, Rabu (24/2/2021).
SBY mengaku telah mendapatkan laporan resmi dari pimpinan PD. Dia menegaskan gerakan kudeta di partainya masih ada.
"Saya telah mendapatkan laporan resmi dari pimpinan partai dan juga mendapatkan informasi dari daerah bahwa segelintir kader dan mantan kader pelaku GPK PD itu masih bergerak di lapangan, sembunyi-sembunyi, kucing-kucingan. Berarti gerakan ini masih ada," jelasnya.
Namun demikian, yang saat ini disasar bukanlah para ketua DPD dan DPC Demokrat. SBY menduga cara yang digunakan oleh pelaku kudeta dengan mengembuskan isu pergantian pimpinan DPC dan DPD.
"Yang disasar bukan lagi para ketua DPD ataupun ketua DPC, tetapi siapa pun yang mau diiming-imingi sejumlah imbalan dan janji-janji yang menggiurkan. Sangat mungkin para pelaku gerakan itu menghasut dan mengadu domba antara pimpinan DPP PD dengan para ketua DPD dan ketua DPC, dengan memainkan isu bahwa dalam musda dan muscab mendatang mereka akan diganti. Sesuatu yang tidak benar adanya," papar SBY.
"Sejumlah fitnah dan isu juga terus diembuskan di daerah-daerah dan semuanya tidak benar, dan pada saatnya akan dapat dijelaskan secara gamblang dan akuntabel," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Partai Demokrat telah memberikan sanksi pencopotan terhadap Bambang Susilo dari jabatan Ketua DPC Demokrat Blora. Pencopotan itu dilakukan karena Bambang terlibat isu kudeta.
"Ketua DPC Kabupaten Blora sudah kami plt, yang lain sedang proses, dan memang sedikit saja yang terlibat secara aktif," ungkap Ketua BPOKK PD Herman Khaeron, Rabu (24/2). dtc