Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Realisasi penyaluran pupuk organik bersubsidi di Sumatra Utara sudah 33,36% atau 6.645 dari alokasi tahun 2021 sebanyak 19.918 ton. Di Sumut sendiri, kesadaran petani menggunakan pupuk organik semakin tinggi meski tetap terus dilakukan sosialisasi soal penggunaannya.
"Pupuk organik bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas. Pupuk itu juga mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan dan kalau dilakukan dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan mencegah degradasi lahan," kata Kepala Bidang (Kabid) Sarana Prasarana Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Jhoni Akim Purba, Selasa (1/6/2021).
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut berharap, alokasi pupuk organik bersubsidi yang sebanyak 19.918 ton bisa terealisasi 100%. Dengan begins, serapan pupuk ini juga akan membantu untuk memperbaiki kualitas tanah dan hasil panen petani.
Dia menegaskan, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut menjamin dan memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi di daerah itu cukup aman. Harapannya, kata Akim, alokasi semua jenis pupuk bersubsidi di Sumut tahun 2021 itu juga bisa 100%.
Dia mengakui, penyerapan pupuk bersubsidi untuk semua jenis di Sumut rata -rata sekitar 30%. Sejauh ini, diatribusinya juga lancar. Kalau pun ada gangguan, katanya, kemungkinan karena kiosnya atau distributornya belum menebus. Atau petani belum menyerahkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
"Soal RDKK diakui jadi masalah khususnya di saat pilkada. Petani ragu dan tidak mau memberikan KTP dan kartu keluarga dengan alasan takut disalahgunakan untuk keperluan bakal calon kepala daerah," katanya.
Hingga April 2021, penyerapan pupuk urea bersubsidi di Sumut sebesar 18,63% dari total alokasi sepanjang tahun yang sebanyak 154.916 ton. Kemudian penyerapan SP36 sebesar 12,58%, NPK 23,67%, ZA 10,47% dan pupuk organik 19,73% dari total alokasi 19.918 ton.