Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bicara upaya pemerintah dalam menangani lonjakan kasus COVID-19.
Ia menyebut kecepatan vaksinasi COVID-19 menjadi hal paling penting. Vaksinasi dilakukan untuk menekan angka yang sakit dan meninggal.
"Pertama kecepatan vaksinasi super penting. Walaupun saya katakan tadi efikasinya turun, tapi pengalaman kita orang yang disuntik probability-nya untuk sakit dan meninggal angka meninggalnya kecil," tutur Luhut dalam konferensi pers virtual, Kamis (15/7/2021).
Selanjutnya, pemerintah menambah jumlah tempat tidur di tengah lonjakan kasus COVID-19. Konversi tempat tidur isolasi dilakukan hingga 40% dari kapasitas total rumah sakit (RS).
"Masalah kedua adalah tempat tidur, karena jumlah infeksi tinggi pasti butuh tempat tidur. Apa yang kami lakukan strategi pemenuhan tempat tidur," lanjut Luhut.
Kemudian pemerintah juga membuka RS lapangan darurat, dengan mengerahkan TNI dan Polri. Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga meminta Rusun Nagrak dikonversi menjadi rumah sakit yang bisa menampung hingga 1.000 orang.
"Kemudian Asrama Haji Pondok Gede 900 tempat tidur, Gedung Arafah 150 ICU sudah jalan, RS Tanjung Duren 500 tempat tidur untuk gejala perawatan gejala sedang berat, untuk TS pelayanan TNI/Polri penambahan 2.00 tempat tidur Jawa-Bali," katanya.
Selanjutnya pemanfaatan tempat pendidikan dan latihan (diklat) serta wisma milik kementerian dan lembaga (K/L) juga dijadikan tempat isolasi. Hal ini diminta oleh Jokowi.
Kemudian, ada penambahan tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat. Mereka diberikan pelatihan lebih dulu dan kemudian diperbantukan dalam menangani kasus COVID-19.
"Jadi jangan ada anggapan kami tidak bergerak, kami sangat bergerak. Saya ingin sampaikan kita sangat tahu apa yang kita lakukan sekarang karena bukan Luhut Pandjaitan, tapi semua yang kumpul di sini dengan berbagai macam keahlian mereka sudah memberikan pikiran yang terbaik untuk bangsa dan negara ini," ujar Luhut.
Pihaknya juga menyebut merekrut 2.000 dokter yang baru lulus dan diberikan pelatihan. Pemerintah juga mengimpor sejumlah obat terapi COVID-19.(dtf)