Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Guncangan COVID-19 varian Delta baru saja mereda, dunia kembali diresahkan oleh varian Mu. Hal tersebut membuat Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati waspada.
"COVID-nya bukanlah suatu tantangan yang statis, hari ini kita bicara tentang varian Delta, awal tahun lalu kita bicara tentang varian Alpha, sekarang kita bicara tentang varian MU," katanya dalam webinar, Selasa (14/9/2021).
Adanya varian baru virus Corona ini membuat pemerintah tetap waspada. Tentunya hal itu juga akan mempengaruhi gerak APBN ke depan.
"Inilah yang menyebabkan kita semua tetap, meskipun tahun 2020 sudah kita tutup dan ada akuntabilitas, kita tetap waspada," tuturnya.
Sekarang, lanjut Sri Mulyani sudah memasuki bulan September 2021. Kenyataannya, COVID-19 belum usai. Oleh karena itu tahun ini APBN masih bergerak, misalnya saja refocusing anggaran kementerian/lembaga yang sudah empat kali dilakukan.
"Karena kita memang menggunakan APBN secara sangat fleksibel, responsif, namun akuntabel," sebut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
Dia menjelaskan bahwa COVID-19 tidak bisa diprediksi. Oleh karena itulah pemerintah harus fleksibel dalam menentukan arah kebijakannya.
"Kita juga melihat dari berbagai pengalaman banyak negara tidak ada satu skenario yang sifatnya straight forward, lurus, simple, dan gampang, tidak ada, semuanya harus melakukan rekalibrasi," tambah Sri Mulyani.(dtf)