Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Fraksi Gerindra DPRD Medan berharap P-APBD 2021 yang telah disepakati bersama dapat menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi di masa pandemi.
Jubir Fraksi Gerindra DPRD Medan, Dame Duma Sari Hutagalung, berharap belanja modal dan bantuan sosial lainnya supaya disegerakan di triwulan ke III guna menghindari keterpurukan ekonomi rakyat.
"Jangan perubahan APBD menurun karena covid-19 tetapi implementasi ke masyarakat harus nyata dan meningkatkan pelayanan umum," ujarnya, Selasa (28/9/2021).
Pada kesempatan itu Fraksi Gerindra menghimbau agar tidak terjadinya kebocoran anggaran pada sektor penerimaan pajak. Maka itu Pemko Medan perlu melakukan pengawasan yang ketat agar PAD bisa meningkat.
Pemko Medan harus bersikap tegas dan memiliki konsep yang jelas terkait penataan ruang di Kota amedan, ruang terbuka hijau serta melestarikan fasilitas umum dan fasilitas sosial yang berada dikawasan pemukiman, lampu-lampu jalan dan taman, harus dilakukan pengawasan dan perbaikan yang maksimal.
Ia juga menghimbau Pemko Medan untuk lebih maksimal melakukan pemeliharaan dan pembangunan infrastruktur, baik jalan, jembatan, selokan dan drainase. Karena adanya biaya pemeliharaan terhadap itu, Pemko Medan tetap harus melakukan perawatan dan pemeliharaan.
Selanjutnya, Dame menghimbau agar pengelola dana kelurahan harus melaksanakan prinsip kehati-hatian sehingga tidak terjadi kesalahan yang mengakibatkan kerugian negara, dengan meningkatkan profesionalisme pengelolaan dana kelurahan di lingkungan Pemko Medan.
Disebutkan, dengan adanya perubahan APBD Pemko Medan tahun anggaran 2021 dapat menjadi instrument yang semakin efektif untuk mewujudkan kota medan menjadi kota masa depan yang multikultural, berdaya saing, humanis, sejahtera dan religius, dan tentunya perubahan ini dampaknya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat Kota Medan.
Diketahui, struktur perubahan APBD TA 2021 sebagaimana yang dilaporkan oleh Pemerintah Kota Medan adalah; Pendapatan daerah Rp 5.208.964.175.119,00. Belanja daerah yakni Rp 5.731.395.062.275,00 dan Pembiayaan penerimaan Rp 622.430.887.156, 00 serta Pembiayaan pengeluaran Rp. 100.000.000.000.Pembiayaan netto 522.430.887.156.