Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kasus pertama COVID-19 varian Omicron di Indonesia adalah petugas kebersihan di Wisma Atlet, Pademangan. Ahli epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) Dr Windhu Purnomo yakin petugas kebersihan itu pasti yang ditulari oleh pasien Omicron.
"Ini kan dia petugas cleaning service, pekerja di karantina. Dan dia ketahuannya pas diswab rutin. Dia juga nggak tahu dia kena karena tanpa gejala. Dia kan diambil spesimennya 8 Desember. Berarti dia ini kan jelas bukan yang menjadi penular. Pasti dia ditulari. Karena dia bukan yang pergi ke luar negeri," kata Windhu kepada wartawan, Kamis (16/12/2021).
"Karena kan Omicron belum ditemukan di Indonesia, sampai hari ini ditemukan. Jadi pasti dia ditulari pelaku perjalanan internasional di karantina," sambungnya.
Dia lantas menghitung 14 hari ke belakang dari waktu si petugas kebersihan diambil spesimennya. Dalam rentang waktu ini, bisa saja terjadi penularan dan yang tulari sudah pulang dari karantina.
"Kan ini dia diambil spesimen 8 Desember. Kita hitung ke belakang tanggal 24 (November). Jadi tanggal 24 sampai 8 Desember, itu pasti ada yang nulari si pasien ini. Padahal karantina itu cuma sepuluh hari. Berarti sudah ada yang pulang itu yang karantina. Dan (mereka yang karantina) bisa pulang karena hasil tes negatif. Yang dikhawatirkan itu yang ditulari orangnya sudah pulang. Itu yang harus ditracing," ungkapnya.
Dia mendorong agar pemerintah melakukan tracing yang sangat massif. Tidak boleh hanya tracing 30 orang seperti anjuran WHO. Soalnya, penularan ini terjadi di tempat karantina.
"Jadi yang harus dilakukan oleh pemerintah saat ini adalah tracing yang sangat massif. Karena ini tempat karantina. Jadi bukan cuma 30 orang yang dicari seperti anjuran WHO. Kalau Kemenkes kan minimal 14 orang. Nah, kalau yang ini tidak boleh. Pokoknya semua yang pernah dikarantina di tempat petugas yang terkena ini bekerja," tuturnya.
Bahkan, ia menduga telah terjadi transmisi lokal. Sebab, kasus ini baru ketahuan ketika si petugas kebersihan dinyatakan negatif.
"Kan ini baru ketahuan. Dan sudah ada yang pulang. Dan mungkin sudah terjadi transmisi lokal. Karena tampaknya Omicron ini penularannya cepat, tetapi tidak lebih berbahaya daripada Delta," ujarnya.
Kasus Pertama Omicron di RI
Menkes Budi Gunadi Sadikin melaporkan kasus pertama COVID-19 varian Omicron di Indonesia. Pasien tersebut tanpa gejala dan dikarantina di Wisma Atlet.
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengumumkan langsung temuan Omicron di Indonesia, Kamis (16/12/2021). Dalam konferensi pers tersebut, Budi menyampaikan pasien COVID-19 varian Omicron itu sudah negatif COVID-19.
Menkes Budi mengatakan pasien merupakan pekerja pembersih di Rumah Sakit Wisma Atlet, Jakarta. Ada tiga orang yang yang diketahui positif Corona, dan salah satunya varian omicron.
"Pada tanggal 8 Desember sampelnya diambil secara rutin dari tim Wisma Atlet," ucap Budi.
Dua hari kemduian, sampel pasien itu dikirim Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk diperiksa lebih lanjut. Badan Litbangkes Kemenkes melakukan genome sequencing terhadap sampel N.
"Jadi ada tiga pekerja pembersih di Wisma Atlet yang terkonfirmasi positif PCR-nya. Tiga data tersebut dikirim ke Balitbangkes untuk kita lakukan uji genome sequencing dan 1 dari 3 positif Omicron, yang dua tidak," kata Budi.
Lima hari kemudian, pasien N dipastikan terjangkit Corona varian Omicron. Hal itu berdasarkan dua kali pengecekan.
Budi mengatakan ketiga pasien tersebut dikarantina di Wisma Atlet. Ketiga pasien tersebut sudah dinyatakan negatif COVID-19 berdasarkan hasil tes PCR yang kedua.
"Ketiganya dikarantina di Wisma Atlet dan tanpa gejala. Mereka sudah di-PCR kedua dan semua negatif," kata Budi.(dtc)