Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily. com-Medan. Ketersediaan pupuk subsidi maupun non subsidi masih sulit ditemukan di Sumatera Utara (Sumut) khususnya Pematangsiantar dan Simalungun. Kelangkaan itu ditengarai menganggu ketahanan pangan di kedua daerah tersebut. Hal tersebut terungkap Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut Mangapul Purba, saat reses di dua daerah tersebut, beberapa hari lalu.
"Kelangkaan pupuk masih belum tertangani pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, kejadian ini tak boleh terus berlangsung lama karena berpotensi akan mengganggu ketahanan pangan yang memicu krisis kemanusiaan," ungkap Mangapul dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/3/2022)
Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut ini mengatakan pupuk bersubsidi sudah tidak dapat dijumpai di beberapa kelompok tani maupun agen resmi pupuk di setiap kecamatan. Hal itu aneh, karena nyatanya justru beredar di pasar-pasar bebas dengan harga yang cukup tinggi, ujar Mangapul
Mangapul mendesak pemerintah provinsi dan kabupaten segera melakukan sinkronisasi distribusi pupuk.
"Petani yang gagal panen tahun ini karena ketiadaan pupuk tidak dapat lagi meneruskan kegiatan bertaninya karena pasti akan mengalami gagal panen berikutnya, peristiwa ini sangat berbahaya terhadap program ketahanan pangan di Sumut," lanjut Mangapul
Mangapul meminta pemerintah secara terbuka menyampaikan kuota pupuk per kabupaten/kota dan kecamatan di seluruh wilayah Sumut dalam bentuk tabel-tabel agar jelas dan transparan terhadap distribusi pupuk di Sumut. Petani juga diharapkan melakukan pengawasan kolektif bersama-sama serta berkoordinasi dengan aparat bila ditemukan penyelewengan pupuk.