Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Melonjaknya kasus gagal ginjal akut pada anak akibat cemaran zat kimia berbahaya menjadi perhatian masyarakat. Tidak sedikit yang mempertanyakan mengapa baru sekarang kasusnya melonjak, padahal sejak dulu obat sirup aman-aman saja dikonsumsi.
Menjawab hal ini, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan sebagian kasus terjadi dipicu bahan baku dari obat-obatan yang beredar.
"Berdasarkan data, ada terjadi pergeseran dari negara-negara impor bahan baku," jelas Menkes di Istana Negara, Senin (24/10/2022).
Saat ini pihaknya bersama BPOM sedang melihat apakah ada perubahan jenis, tipe, atau asal dari bahan baku pelarut yang digunakan di obat sirup.
Pada kesempatan berbeda, Pakar farmasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dr Zullies Ikawati mengungkap kemungkinan cemaran etilen glikol karena pergantian sumber bahan yang digunakan pada obat sirup tertentu.
Mungkin salah satunya adalah sources-nya atau sumber bahan baku," bebernya dalam bincang eLife detikcom, Jumat (21/10/2022).
"Industri farmasi itu kan kalau membuat obat itu kan pasti catch by batch, nggak mungkin langsung bayak, ada batchnya, mungkin batch sebelum-sebelumnya masih aman, mungkin selama ini menggunakan sumber tertentu yang nggak ada masalah," lanjutnya.
Namun, Prof Zullies menyebut, bisa jadi pergantian sumber yang dilakukan industri farmasi, misalnya beralih pemasok bahan baku dari satu negara ke negara lain, menjadi pemicu obat sirup akhirnya tercemar. Sebaiknya, perlu dilakukan kajian ulang jika dilaporkan adanya perubahan bahan baku, sehingga dipastikan tidak ada impurities yang berisiko pada obat sirup.(dth)