Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Keberhasilan Wali Kota Medan, Bobby Nasution menurunkan angka stunting di Medan mendapat apresiasi dari praktisi kesehatan, dr Delyuzar.
"OPD Kota Medan sudah cukup baik dalam penanganan stunting sehingga angkanya mengalami penurunan. Yang pasti, secara pribadi, saya mengapresiasi Pemko Medan atas kinerja dalam menangani persoalan stunting," ujar Delyuzar, Minggu (12/2/2023).
Namun stunting, kata Delyuzar, bukan sekadar kekurangan makanan (gizi), tapi yang paling penting itu infrastruktur juga harus diperhatikan. Artinya, lingkungan yang bersih juga dapat membantu penurunan stunting tersebut.
Dalam optimalisasi penanganan stunting, Delyuzar selanjutnya menyarankan agar seluruh elemen masyarakat dapat bersinergi dengan pemerintah juga, kegiatan Posyandu di setiap lingkungan.
Dengan demikian, imbuhnya, kepala lingkungan dapat terus bersinergi dengan masyarakat dan seluruh elemen masyarakat terus bergerak memberikan perhatian kepada seluruh warga, guna memberikan pelayanan terbaik, dan menguatkan program Posyandu.
Di samping itu, tambah Delyuzar, para orang tua juga diimbau agar senantiasa memeriksa kandungan mulai sejak dini, agar kesehatan si jabang bayi dapat terus terawat. "Pemberian ASI itu sangat diperlukan karena jelas berbeda ASI dengan susu kotak," pungkasnya.
Sebelumnya, angka stunting atau penyakit gagal tumbuh pada balita ini berada di angka 550 anak, kemudian turun menjadi 364 anak.
Berdasarkan data terakhir, angka stunting telah turun menjadi 359 anak. Hal ini tidak terlepas dari perhatian serta pengawasan yang terus dilakukan menantu Bobby Nasution terhadap kinerja perangkat daerah terkait dalam penanganannya.
Selain bantuan dan program bapak serta ibu asuh serta ragam upaya intervensi yang dilakukan, baru-baru ini menantu Presiden Jokowi itu minta perangkat daerah untuk melakukan penanganan stunting dengan cara yang tidak monoton.
Untuk tahun 2023, terang Bobby, perangkat daerah diminta untuk tidak lagi memberikan makanan ultra olahan seperti biscuit sesuai dengan arahan Presiden Jokowi.
“Bapak ibu, pimpinan perangkat daerah, sebagai gantinya bisa memberikan bantuan ayam petelur bagi keluarga yang anaknya terkena stunting. Termasuk, juga bagi keluarga yang rentan dengan potensi penyakit tersebut untuk mereka pelihara. Dengan begitu, telurnya bisa dikonsumsi dan dijual untuk menambah penghasilan. Sebab, salah satu penyebab stunting akibat faktor ekonomi,” kata Bobby Nasution baru-baru ini.
Tidak itu saja, suami Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu ini juga minta perangkat kewilayahan juga memaksimalkan potensi yang dimiliki, termasuk dana kelurahan untuk penanganan stunting.
“Semakin banyak intervensi yang kita lakukan, maka harapan kita penanganan semakin optimal. Namun, bentuk intervensi tersebut juga harus lah tepat sasaran,” imbuhnya mengingatkan.