Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) hari ini resmi melantai di pasar modal. Di aksi perdananya, saham berkode PGEO ternyata langsung anjlok.
Saat pencatatan saham PGE memang langsung menguat ke zona hijau. Namun tak lama berselang pergerakan sahamnya berbalik arah.
Melansir data RTI, Jumat (24/2/2023), saat penutupan sesi I perdagangan hari ini, saham PGE terlihat anjlok cukup parah, yakni turun 6,86% atau turun 60 poin ke level Rp 815 per lembar, dari harga awal yang ditetapkan Rp 875 per lembar. Itu artinya saham PGE sudah turun hingga menyentuh level auto reject bawah (ARB).
Dalam aksi IPO ini, PGE melepas sebanyak 10.350.000.000 saham biasa yang mewakili 25,00% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Jika dihitung dari harga penawaran, anak usaha PT Pertamina (Persero) mengantongi dana segar Rp 9.056.250.000.000.
Alokasi hasil dana hasil pelaksanaan IPO akan digunakan oleh PGE untuk kebutuhan belanja modal (capital expenditure/capex) dan pembayaran sebagian fasilitas pinjaman. PGE turut mengalokasikan sebanyak-banyaknya 1,50% atau sebanyak-banyaknya 630.398.000 saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum untuk program opsi pembelian saham kepada manajemen dan karyawan (MESOP). Kebijakan ini sesuai dengan keputusan pemegang saham secara sirkuler pada tanggal 27 Januari 2022.
Dalam penawaran umum perdana saham, PGE menunjuk PT Mandiri Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, dan PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. PGE juga menunjuk CLSA, Credit Suisse, dan HSBC sebagai international selling agents.(dtf)