Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
PENYELENGGARAAN Pemilu atau pesta demokrasi tahun 2024 tinggal beberapa bulan lagi. Pemilu merupakan kontestasi dari partai politik dalam pemilihan presiden dan wakil presiden yang dilakukan bersamaan dengan pemilihan anggota DPR, DPD dan DPRD di seluruh Indonesia.
Berbagai rangkaian persiapan untuk pesta demokrasi tersebut sudah mulai dilaksanakan oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui penyelengara Pemilu sejak tahun 2022 atau sekitar 28 bulan persiapan sebelum Pemilu yang akan diselengarakan pada 14 Februari 2024.
Persiapan pesta demokrasi ini untuk mewujudkan pemilu yang demokratis sehingga setiap warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih dapat menyalurkan pilihannya secara langsung, umum, bebas, jujur dan adil serta mengacu kepada 11 prinsip penyelenggara Pemilu, yaitu mandiri, jujur, adil, berkepastian hukum, tertib, terbuka, proporsional, profesional, akuntabel, efektif, dan efisien seperti yang tertuang pada pasal 3 Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.
Partisipasi Masyarakat
Kualitas Pemilu yang demokratis sehingga layak disebut pesta demokrasi sangat tergantung pada seberapa tinggi tingkat partisipasi dan perilaku politik masyarakat dalam penyelengaraan Pemilu tersebut.
BACA JUGA: Pemilu Sebagai Tonggak Demokrasi
Partisipasi politik merupakan kewajiban warga negara sebagai wujud tanggung jawab warga negara yang memiliki kesadaran politik yang baik yang dilakukan secara individu maupun kelompok, atas dasar keinginan sendiri maupun dorongan dari pihak lain.
Sementara perilaku politik lebih pada aspek perilaku secara umum seperti persepsi, sikap, orientasi dan keyakinan serta tindakan-tindakan nyata seperti pemberian suara, protes, lobi, yang berlandaskan pada nilai dan norma yang berlaku.
Dengan demikian tujuan yang diharapkan yakni untuk mempengaruhi keputusan politik yang diambil oleh pemerintah dapat tercapai, dimana keputusan politik tersebut benar-benar memenuhi aspirasi masayarakat secara umum.
BACA JUGA: Potensi Konflik Sosial Pilpres 2024
Peran Politik Perempuan
Saat ini partisipasi perempuan Indonesia dalam ranah politik masih di bawah 30%. Berdasarkan hasil Pemilu 2019, keterwakilan perempuan di Lembaga Legislatif Nasional (DPR-RI) berada pada angka 20,8% atau 120 anggota legislatif perempuan dari 575 anggota DPR RI.
Untuk itu sangat penting untuk tetap melakukan dan mendorong peningkatan partisipasi perempuan supaya pengambilan keputusan politik yang lebih akomodatif dan substansial dengan senantiasa memberikan gagasan terkait perundang-undangan pro perempuan dan kesempatan di ruang publik.
Salah satu persoalan keterlibatan politik perempuan misalnya disebabkan oleh proses politik. Partai politik, pemerintah, lembaga perwakilan rakyat dan lembaga penyelenggara Pemilu sangat didominasi oleh laki-laki.
BACA JUGA: Politik Uang dan Pembusukan Demokrasi
Sehingga nilai, kepentingan, aspirasi, serta prioritas mereka menentukan agenda politik terlalu mendominasi proses politik dan kebijakan publik yang dihasilkan.
Padahal perempuan memiliki nilai, kepentingan kebutuhan dan aspirasi yang berbeda dengan laki-laki. Perbedaan ini sangat penting untuk dapat terwakili dalam lembaga politik, untuk memberikan perubahan terhadap proses politik ke arah yang lebih demokratis.
Untuk itu kehadiran perempuan selain di parlemen tentunya harus tetap didorong terutama di lembaga penyelenggara Pemilu seperti KPU, DKPP dan Bawaslu.
The Power of Emak-Emak
Upaya untuk meningkatkan peran perempuan dalam politik mempunyai tantangan tersendiri mulai dari kurangnya akses ke dalam pengambilan keputusan, persepsi kurangnya pengetahuan atau keterampilan, hingga pandangan dari masyarakat tentang apa yang pantas untuk kaum perempuan kemudian memunculkan keraguan di kalangan masyarakat apakah perempuan siap dan mampu menjalankan fungsi dan peran di kancah politik.
BACA JUGA: Antara 2024, Konflik dan Usul Perpanjangan Jabatan Kades
Tantangan berat bagi perempuan Indonesia saat ini, diantaranya masih adanya keraguan di kalangan masyarkat tertentu. Persoalan yang dihadapi perempuan lebih disebabkan kendala nilai sosial budaya yang tidak memberi akses dan kesempatan menduduki posisi sentral di lembaga-lembaga politik, kendatipun aspek kemampuan intelegensi, manajerial dan kemampuan kepemimpinan perempuan Indonesia memiliki kualitas yang memadai.
Begitu sangat kompleksnya tantangan yang dihadapi tersebut, membuat upaya melibatkan perempuan untuk berpartisipasi dalam proses politik membutuhkan dukungan dari banyak pihak dan strategi yang tepat.
Saat ini sudah waktunya perempuan mengoptimalkan peranannya di dalam politik formal guna mengubah kebijakan yang masih didominasi kepetingan laki-laki. Perempuan harus mengejar ketertinggalannya selama ini dengan membenahi diri meningkatkan kemampuan melalui pendidikan formal dan non formal.
Belakangan ini istilah the power of emak-emak sering muncul di ruang publik, terutama menjelang tahun politik. Mestinya fenomena ini harus ditanggapi dan dikelola secara serius dan positif, karena bisa jadi ini sebuah gerakan moral yang benar-benar ingin mendobrak kebuntuan politik yang selama ini mungkin dirasa didominasi oleh laki-laki.
Jargon politik perempuan mendukung perempuan sangat memungkinkan untuk mendorong meningkatkan partisipasi perempuan dalam mengambil keputusan.
====
Penulis Pemerhati Kebijakan Publik dan Ketua Presidium PMKRI St Bona Ventura Medan periode 2000-2001
====
medanbisnisdaily.com menerima tulisan (opini/artikel) terkait isu-isu aktual masalah ekonomi, politik, hukum, budaya dan lainnya. Tulisan hendaknya ORISINAL, belum pernah dimuat dan TIDAK DIKIRIM ke media lain, disertai dengan lampiran identitas (KTP/SIM), foto (minimal 700 px dalam format JPEG/posisi lanskap), data diri singkat (dicantumkan di akhir tulisan), nama akun FB dan No HP/WA. Panjang tulisan 4.500-5.500 karakter. Tulisan tidak dikirim dalam bentuk lampiran email, namun langsung dimuat di badan email. Redaksi berhak mengubah judul dan sebagian isi tanpa mengubah makna. Isi artikel sepenuhnya tanggung jawab penulis. Kirimkan tulisan Anda ke: [email protected]