Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Ekonomi Sumatera Utara (Sumut) pada Triwulan II-2023 tumbuh 2,88% dibandingkan Triwulan I 2023 (q to q). Dan secara tahunan, ekonomi Sumut tumbuh 5,19%. Berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), perekonomian Sumut pada triwulan II tahun 2023 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 260,36 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 149,90 triliun.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Nurul Hasanudin mengatakan, dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib sebesar 17,67%. Dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah merupakan komponen yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 20,09%.
"Sedangkan secara tahunan, ekonomi Sumut triwulan II-2023 terhadap triwulan II-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 5,19%. Dari sisi produksi, lapangan usaha
transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 12,29%," katanya, dalam Pemaparan Pertumbuhan Ekonomi Sumut, secara virtual, Senin (7/8/2023).
Sementara dari sisi pengeluaran, lanjut Hasan, pertumbuhan tertinggi pada komponen pengeluaran konsumsi LNPRT sebesar 7,69%.? Dan ekonomi Sumut semester I-2023 terhadap semester I-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 5,03% (c-to-c). Dari sisi produksi, lapangan usaha transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 13,91%. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada komponen pengeluaran konsumsi LNPRT sebesar 7,58%.
Dikatakan Hasan, struktur ekonomi di Pulau Sumatera secara spasial pada triwulan II tahun 2023 didominasi oleh beberapa provinsi diantaranya Provinsi Sumatera Utara memberikan kontribusi terhadap PDRB di Pulau Sumatera sebesar 23,31%; Provinsi Riau sebesar 21,91%; Provinsi Sumatera Selatan sebesar 14,22%; dan Provinsi Lampung sebesar 10,28%. "Untuk kontribusi terendah adalah Provinsi Bengkulu sebesar 2,18%," katanya.