Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Paul Baja M Siahaan kembali mengungkapkan niatnya masuk Senayan dihadapan ratusan masyarakat.
Pengusaha sukses di bidang perkebunan asal Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang ini, kepingin membantu pemerintah untuk melindungi semua anak autis dan cacat yang ada seluruh pelosok nusantara.
"Selain ingin melayani masyarakat, secara pribadi saya ingin sekali membantu pemerintah dalam membuat Undang-undang perlindungan bagi anak autis dan anak-anak cacat di Indonesia," kata Caleg PDI-P untuk DPR RI Daerah Pemilihan Sumatera Utara I meliputi Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, dan Tebing Tinggi tersebut.
Hal ini kembali dia sampaikan dalam kegiatan Jalan Santai dan Senam Bersama 300-an masyarakat di Kelurahan Berohol, Kecamatan Bajenis, Kota Tebing Tinggi pada Minggu (5/11/2023) pagi.
Diungkapkan Paul Baja menghadirkan perlindungan dimaksud lewat pembuatan UU, termotivasi dari putri pertamanya yang dikaruniai Tuhan lahir sebagai anak autis.
Mengetahui putri mereka seorang autis sejak berusia 2,5 tahun, diakui Paul Baja waktu itu dia dan istri sempat syok dan kebingungan.
"Satu bulan pertama setelah diberi tau, kami syok. Tapi kami berusaha dan pelan-pelan belajar. Yang pertama kami atur adalah makanannya. Karena anak autis itu sangat penting diatur makanannya. Tetapi orang tua lain belum memahami dan sedih saya menengoknya," kata ayah lima anak tersebut.
"Kalau dulu satu-satunya tempat pelatihan anak autis di Sumatera Utara itu ada di Medan. Dan kadang saya sedih nengok anak autis pergi ke tempat itu tanpa diantar orang tuanya. Diantar naik becak dan dia gak bisa ngomong. Sekali saja orang tuanya tak pernah ngantarnya. Itu salah satu alasan pribadi saya kenapa mau terjun ke politik," sambung Paul Baja.
Lewat UU perlindungan ini nanti, diharapnya dapat menambah banyak sarana prasarana dan fasilitas-fasilitas pendukung bagi anak autis serta anak-anak berkebutuhan khusus.
Kemudian pula dapat diberikan seperti UMR atau penghasilan bulanan bagi mereka sehingga mampu membantu perekonomian keluarganya. Sebab hal seperti itu menurut Paul Baja sampai kini belum mampu dihadirkan oleh negara.
"Setelah berusia 51 dan selama 30 tahun berusaha, muncul niat saya ingin melayani masyarakat. Tetapi panggilan pribadi saya adalah ingin membantu negara untuk membuat UU perlindungan bagi anak autis dan anak-anak cacat," ujarnya yang langsung disambut tepuk tangan para hadirin.
Karenanya dalam kesempatan itu ia turut memohon doa restu dan dukungan dari masyarakat Kota Tebing Tinggi. Lewat amanah dan mandat yang diberikan pada 14 Februari 2024, Paul Baja menyatakan komitmen untuk mengembannya dengan sebaik mungkin.