Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Teknologi bisa mengurangi peran manusia dalam sebuah pekerjaan. Termasuk dalam industri perbankan yang saat ini sudah mulai memanfaatkan teknologi untuk transaksi nasabah.
Mengutip Reuters, perbankan di Uni Eropa telah menutup 9.100 kantor cabang dan mengurangi 50.000 pegawai tahun lalu. Hal tersebut karena nasabah lebih memilih transaksi secara online atau digital.
The European Banking Federation menyebutkan jumlah kantor cabang di Uni Eropa tercatat 189.000 pada akhir tahun lalu. Turun 4,6% dibandingkan tahun 2015. Kemudian jumlah pegawai sebanyak 2,8 juta orang, ini adalah jumlah terendah sejak 1997.
Sekitar 48.000 kantor cabang telah ditutup sejak 2008. Kemudian pada 2015 bank mempercepat proses pemangkasan jumlah kantor.
Teknologi dinilai menjadi penyebab ditutupnya kantor cabang tersebut. Saat ini nasabah lebih sering melakukan pembayaran secara elektronik melalui mobile dan internet banking.
Kemudian tingkat bunga yang rendah membuat bank harus memangkas biaya operasional sebagai cara penghematan. Bunga rendah menyebabkan bank menekan seluruh pendapatan keuntungan yang biasanya lebih besar.
Sejumlah bank di kawasan Eropa merespons dengan menutup kantor cabang. Inggris contohnya, yang sepanjang tahun ini sudah menutup 762 kantor cabang.
Untuk mempertahankan pelayanan, sejumlah bank memberikan promosi gratis biaya mulai dari pembuatan rekening hingga penarikan uang. Ini dilakukan agar bisnis bisa tetap berjalan.
Pengamat ekonomi, Aviliani menjelaskan saat ini nasabah bank di Indonesia juga sudah mulai melek teknologi. Nasabah mulai jarang mendatangi kantor cabang untuk bertransaksi, mereka menggunakan fasilitas internet hingga mobile banking yang dimiliki oleh bank.
Senada dengan Aviliani, Analis Eksekutif Departemen Pengembangan Pengawasan dan Manajemen Krisis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aslan Lubis menjelaskan memang banyak bank yang melakukan efisiensi karena dorongan teknologi.
"Kondisi seperti ini memaksa bank untuk memanfaatkan teknologi yang mempermudah nasabah tanpa harus ke kantor," kata Aslan kepada detikFinance, Kamis (9/11/2017). (dtc)