Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Beredar spekulasi Idrus Marham akan dicopot dari posisi Sekjen Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto. Posisi Idrus akan ditawarkan sebagai menteri kabinet kerja Jokowi-JK. Benarkah?
Idrus menampik hal tersebut. Menurutnya, ia tak pernah meminta jabatan tertentu kepada Airlangga. Namun dia juga tak tegas membantah spekulasi itu.
"Sejak awal saya katakan, saya tidak pernah harus menjadi ini. Silakan semua dengan memperhatikan secara profesional potensi kader. Dari dulu saya nggak pernah minta-minta," ujar Idrus di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (19/12).
Idrus mengatakan ia patuh kepada perintah ketum. Menurutnya, Airlangga memiliki hak untuk menentukan kebijakan partai, termasuk merombak kepengurusan.
"Saya taat dan tunduk apa pun keputusan ketua umum. Enak kita kalau berpartai begitu. Jangan sampai bukan ketua umum tapi seakan-akan menjadi ketua umum. Ketua umum itu penentu kebijakan partai. Yang biasa merusak kalau ada pembisik," terang Idrus.
Siap Dicopot dari Jabatan Sekjen
Idrus juga mengomentari terkait wacana revitalisasi yang akan dilakukan Airlangga di tubuh internal Golkar. Idrus menyerahkan sepenuhnya kepada Airlangga selaku pemegang mandat penuh di partai saat ini.
"Kami sudah buat rekomendasi pleno 13 Desember agar munaslub memberikan mandat sepenuhnya pada Pak Airlangga untu revitalisasi untuk jamin kinerja semakin baik, untuk mesin politik sebagai agenda politik," kata dia.
Jabatan strategis yang kemungkinan bakal digeser adalah Sekjen. Idrus siap dicopot dari jabatan tersebut.
"Nggak masalah. Berpartai panggilan pengabdian. Jangan hanya mau mengabdi kalau bukan sekjen atau ketum. Peranan dalam arti konsep bukan posisi," papar Idrus.(dtc)