Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Bandung. PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati dengan PT Angkasa Pura II (Persero) (APII) telah menyepakati kerja sama operasional (KSO) selama 17 tahun. AP II mendapatkan porsi minimal 25 persen saham Bandara Kertajati tersebut.
Hal itu tertuang dalam perjanjian kerja sama Penyelenggaraan Jasa Kebandarudaraan di BIJB di Gedung Pakuan, Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung, Senin (22/1/2018).
Dalam kesempatan itu hadir Menteri Bappenas Bambang Brodjonegoro, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Dirut AP II Muhammad Awaluddin dan Dirut BIJB Virda Dimas Ekaputra.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan dengan adanya KSO ini, pihaknya optimis Bandara Kertajati bisa dioperasionalkan pertengahan tahun ini. Hal itu menjadi sejarah lantaran dioperasikan bersama-sama antara BUMD dan BUMN.
"Tentu ini adalah sebuah sejarah bandara pertama yang dioperasikan bersama antara BUMD dan BUMN serta pembangunan bersama daerah dan pusat," kata Aher usai kegiatan.
Ia menuturkan ada waktu selama beberapa bulan untuk menyelesaikan pembangunan yang tersisa sekitar 15 persen. Pihaknya berharap, bandara yang ada di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka tersebut bisa dimanfaatkan sebagai embarkasi haji 2018.
"Pengerjaan sisanya 15 persen ini tiga bulan ke depan dan harapan presiden tahun ini selesai bisa jadi kenyataan bisa digunakan embarkasi haji," ungkap dia.
Rencananya, AP II akan menyiapkan tim operation, readiness, and airport transport (ORAT). Direktur APII Awaluddin mengatakan, APII akan menyiapkan fasilitas, sumber daya manusia, infrastruktur, dan sistem operasi untuk Bandara Kertajati.
"Itu yang harus disiapkan karena ini adalah bandara baru yang sumber daya manusianya, kemudian fasilitasnya, sistem operasinya belum ada," kata Awaluddin.
Salah satu infrastruktur yang akan disiapkan oleh AP II adalah perpanjangan lintasan udara (runway) sepanjang 500 meter dengan biaya Rp 350 miliar. Saat ini, runway yang sudah dibangun untuk Bandara Kertajati telah sepanjang 2.500 meter.
"Posisi kita ada dua ya. Satu sebagai investor dan operator. Sebagai operator pak gubernur minta melanjutkan 500 meter runwaynya 350 miliar. Sebagai investor kita sudah menghitung walaupun belum ditetapkan pemegang saham, kami mengalokasikan anggaran seperti Rp 1,1 triliun disiapkan," tutur dia.
Dirut PT BIJB Virda Dimas Ekaputra mengatakan ada sekitar 38 persen saham terbuka yang tersedia. Sejauh ini, kata dia, AP II bersedia mengambil seluruh saham terbuka yang diberikan oleh BIJB.
"Sebenarnya AP II bersedia ambil semua (saham terbuka), tapi kami masih hitung-hitung apakah bisa semuanya. Tapi minimal 25 persen bisa diambil oleh AP II," kata Virda. (dtc)