Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Salah satu transformasi kearifan lokal masyarakat Karo yang telah dikembangkan menjadi komoditi ekonomi adalah Minyak Karo. Setidaknya dalam lima tahun terakhir, Minyak Karo sudah merambah pasar minyak oles/urut di tanah air.
Salah satu bukti yang menunjukkan populernya minyak ini ketika atlet bulutangkis Anthony Sinisuka Ginting mengalami kram saat bertanding di laga Asian Games ke-18 beberapa waktu lalu. Saat itu media sosial dipenuhi dengan postingan yang mengisyaratkan agar Anthony mengolesi kakinya yang kram itu dengan Minyak Karo.
Fenomena Minyak Karo itu juga diakui Eka Dalanta Tarigan. Eka adalah salah satu distributor Minyak Karo di Medan yang memasarkan minyak "seribu guna" ini dengan sistem online.
Kepada medanbisnisdaily.com, Selasa (25/9/2018) mantan managing editor di salah satu media terbitan Medan itu menjelaskan, Minyak Karo merupakan produk home industri masyarakat Karo yang resepnya diperoleh secara turun temurun.
"Pembuatnya punya resep masing-masing sesuai dengan yang diwariskan leluhurnya. Ada banyak yang buat. Sebagian ada yang sudah bermerek. Sebagian lagi belum. Yang bermerek biasanya sudah memiliki izin. Dulu nenekku juga buat. Resep dan aromanya beda dengan yang kujual sekarang. Sayang aku enggak sempat nanya resepnya sebelum dia meninggal," aku Eka.
Lebih rinci Eka menjelaskan, selain secara online, Minyak Karo juga dipasarkan di pasar-pasar tradisional, klinik, kedai-kedai orang Karo dan juga secara "door to door" dengan sistem pemesanan.
Dari penelusuran medanbisnisdaily.com di Kelurahan Bangun Mulia, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan yang notabene penduduknya hampir seratus persen orang Karo, hampir semua kedai di kelurahan ini menjual minyak ini dengan berbagai ukuran.
Untuk ukuran botol kecap dijual seharga Rp 50.000. Sedangkan ukuran paling kecil dijual seharga Rp 7.000per botol.
Begitupula dengan sejumlah klinik di desa ini. Rata-rata menjual Minyak Karo beserta Param Karo yang juga tak kalah mujarabnya. Minyak Karo dan param ini biasa direkomendasikan sebagai obat pendamping/obat luar untuk penyakit-penyakit tertentu.
Nita Tamba salah seorang warga di Kelurahan Bangun Mulia, mengaku sudah empat tahun mengkonsumsi Minyak Karo.
"Untuk anak-anak bagus biar gak masuk angin. Juga kalau terbentur atau jatuh, tinggal dioles saja. Kalau ada yang bengkak langsung kempes," akunya.
Khasiat lain minyak ini antara lain, mengobati gatal-gatal pada kulit, sakit gigi, ngilu persendian, terkilir, masuk angin dan sebagainya. Selain dioles minyak ini juga bisa diminum dengan takaran tertentu.