Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Kisaran. Dinas Kesehatan Asahan berharap resosialisasi imunisasi vaksin Measles Rubelle (MR) dapat didukung oleh masyarakat Asahan.
Harapan tersebut disampikan dalam amanat Bupati Asahan yang dibacakan staf ahli Bupati, Sofyan Yoga diharapkan masyarakat bisa menyebarluaskan informasi MR dan bersedia diberikan vaksin tersebut.
"Mari kita dukung program ini untuk mewujudkan visi dan misi Asahan sehat," kata Sofyan dalam acara tersebut, Kamis (27/9/2018) di aula dinas pendidikan.
Sementara itu, sosialisasi dihadiri sejumlah pihak. Di antaranya Ketua Komisi Hukum MUI Asahan Numan Adham Nasution menilai bahwa Vaksin MR belum bisa dikatakan darurat. Sehingga dia menegaskan pemberian vaksin itu bersifat individu yang paling membutuhkan.
"Virus Rubbela belum mengancam, sehingga dikembalikan kepada individu, bukan untuk kalangan umum," jelas Adham.
Sedangkan Kepala Kemenag Asahan H Hayatsyah mengatakan, dirinya secara umum mendukung program Vaksin MR, namun dia meminta kepada Perintah untuk menjabarkan darurat seperti apa, sehingga bisa merubah hukum dari yang haram menjadi wajib.
"Kami hanya minta penjabaran sedarurat apa, dan sepenting apa Vaksin MR diberikan kepada anak. Sehingga kondisi itu bisa merubah hukum yang haram bisa menjadi halal," jelas Hayatsyah.
Dari UNICEP Perwakilan Sumut Masri Aulia, saat dikonfirmasi, bahwa Vaksin MR telah mendapatkan rekomendasi dari WHO, dan sejauh ini vaksin ini aman dipakai untuk anak.
Berdasarkan penelitian kasus yang menyebabkan kematian anak di Kab Labura, bukan dikarenakan imunisasi ini, melainkan hasil penelitian adalah mendekati penyakit DBD, tapi untuk pembuktian nyata, orang tua bersangkutan tidak mau diotopsi. Begitu juga yang terjadi kelumpuhan di Aceh, bukan karena vaksin ini.
"Sudah diteliti, dan sudah press release masalah dua kasus itu, bukan karena vaksin MR," jelas Aulia.
Tidak hanya itu sebagai bukti, vaksin ini telah kita berikan di Pulau Jawa, dan sampai ini belum ada terjadi penyakit dikarenakan vaksin ini. "Anak-anak yang kita beri vaksin tetap kita awasi," jelas Aulia.