Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Baiq Nuril Maknun, terpidana perekam percakapan mesum kepala sekolah, berbicara soal perjuangannya dalam menghadapi kasusnya. Dia ingin perjuangannya untuk membuktikan tidak bersalah menjadi contoh bagi perempuan lainnya.
Nuril yang berbicara di hadapan anggota dewan menyampaikan curahan hatinya dengan penuh emosi. Isak tangis pun pecah ketika dia berbicara hukuman yang diberikan Mahkamah Agung (MA) kepadanya. Tangis Nuril membuat ruangan diskusi di Gedung DPR sunyi.
Dirangkum detikcom, Rabu (21/11/2018), Nuril ingin kasusnya ini menjadi contoh bagi perempuan lainnya. Dia ingin ke depan perempuan-perempuan korban kekerasan seksual dapat berani melapor.
"Terima kasih, mungkin ini kesempatan saya ingin di...," ujar Nuril sembari terisak mengawali pembicaraannya di Gedung DPR, Jakarta.
Nuril yakin upaya PK yang akan ia tempuh akan berbuah manis. Dari PK tersebut, dia yakin keadilan akan didapatkan.
"Memperjuangkan perempuan-perempuan di Indonesia khususnya supaya tidak ada lagi Nuril Nuril yang lain di Indonesia," kata Nuril sambil terisak.
"Lebih diserahkan ke hukum (upaya peninjauan kembali/PK)," ungkapnya.
Di lokasi terpisah, Kejaksaan Negeri (Kejari) Mataram menunda eksekusi Nuril ke dalam penjara. Alasan kemanusiaan membuat Kejari belum mau mengeksekusi Nuril.
Kepala Kejaksaan Negeri Mataram I Ketut Sumadana mengatakan penundaan eksekusi terhadap Baiq Nuril Maknun berdasarkan sejumlah pertimbangan.
"Pertimbangannya demi hukum, kemanusiaan, dan keadilan," ujar Sumadana, di Mataram. dtc