Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Ketidakpastian ekonomi global akibat perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Cina membuat harga emas terkerek di pasaran. Pasalnya, emas dinilai sebagai safe haven ketika pasar finansial atau ekonomi sedang tidak stabil. Saat ini, harganya US$ 1.420/troy ons dari sebelumnya US$ 1.380/troy ons.
"Kenaikan harga emas sudah terjadi sebelum Lebaran kemarin. Bahkan harga emas sempat menyentuh US$ 1.440/troy ons," kata Pemilik Toko Emas Suranta di Pasar Pringgan Medan, Edi Suranta, Sabtu (6/7/2019).
Edi mengatakan, kenaikan harga emas memang karena faktor eksternal. Terutama karena masih memanasnya demonstrasi di Hongkong dan perang dagang AS-Cina yang terus berlangsung. Kemungkinan harga emas dunia masih akan kembali naik karena kerusuhan di Hongkong dan perang dagang AS dan Tiongkok belum reda.
Untuk pasar lokal, harga emas dengan kadar 99,99% dijual Rp 634.000/gram.
Sementara untuk penjualan, saat ini belum menunjukkan kenaikan pasca Lebaran. Menurut Edi, hal itu biasa terjadi pasca Lebaran. Ditambah lagi saat ini memasuki tahun ajaran baru. "Jadi kemungkinan justru masyarakat akan menjual emas miliknya. Karena butuh dana untuk biaya sekolah. Tapi itu baru akan terjadi pekan depan karena anak sekolah baru masuk pertengahan bulan Juli ini," katanya.