Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Ekonomi Amerika Serikat (AS) disebut mengalami perbaikan. Hal ini tercermin dari adanya tambahan 224.000 orang yang bekerja pada Juni. Ini menjadi sinyal positif untuk pasar tenaga kerja di AS yang sempat memburuk pada Mei lalu.
Pada Maret 2019 angka pengangguran di AS sempat naik 3,7%. Namun pada Juni jumlah orang yang bekerja lebih banyak dari biasanya, ini memangkas angka pengangguran di AS.
Ini merupakan prestasi luar biasa untuk AS karena telah menyerap tenaga kerja selama 106 bulan berturut-turut dan membuat iklim warganya ingin tetap bekerja.
Ekonom senior di AS Daniel Zhao menjelaskan meskipun ada peningkatan pada jumlah orang yang bekerja. Dia mengungkapkan masih ada tanda-tanda jika pasar tenaga kerja akan kembali meredup seperti tahun lalu.
"Jumlah lowongan pekerjaan saat ini sangat sehat, namun pertumbuhannya lambat," kata Zhao dikutip dari CNN Business, Sabtu (6/7/2019).
Dia mengungkapkan, pekerjaan-pekerjaan yang bisa dibidik saat ini adalah kesehatan, layanan profesional dan bisnis sampai manufaktur yang mampu memperkerjakan 17.000 orang setelah adanya perang dagang antara AS dan Cina.
Kemudian Zhao mengungkapkan yang masih mengecewakan adalah penghasilan rata-rata per jam yang hanya naik 3,1% dari tahun sebelumnya. "Ini lebih rendah dari perkiraan dan masih lebih tinggi dari inflasi, upah harus tumbuh lebih tinggi dari itu," jelas dia.
Vice president Adecco, Jason Guggisberg menjelaskan pertumbuhan upah dari tahun ke tahun untuk pekerja ritel saat ini sudah mendekati angka 5%. Dia menyarankan agar perusahaan menaikkan gaji lebih besar agar para pekerja bisa meningkatkan kualitas.
"Kami sudah sering meminta hal tersebut, tapi mereka selalu bilang itu tidak sesuai dengan anggaran," jelas dia.(dtf)