Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Sepanjang tahun 2019, hingga kuartal II Boeing hanya menerima pesanan 13 pesawat jet komersial. Padahal, di periode yang sama tahun 2018, Boeing melaporkan ada 277 pesanan yang diterima. Sehingga, jika dibandingkan year on year (YoY) penurunannya sangat tajam, yaitu 95%.
Demikian dikutip dari CNBC.com, Kamis (11/7/2019). Bahkan hingga pertengahan tahun 2018 Boeing mencatatkan 453 pesanan pesawat jetnya. Sebagian besar pesanan tersebut merupakan hasil penjualan Boeing 737 Max yang merupakan pesawat terlarisnya.
Hal ini merupakan dampak dari pelarangan terbang seluruh pesawat Boeing 737 Max. Pelarangan ini berawal dari jatuhnya pesawat Boeing 737 Max di maskapai Lion Air JT610 pada Oktober 2018 yang menewaskan 189 orang.
Kemudian disusul tragedi jatuhnya pesawat Boeing 737 Max di maskapai Ethiopian Airlines ET302 pada Maret lalu, yang menelan 157 korban jiwa.
Sebenarnya, masih ada 108 transaksi pesawat untuk Boeing di tahun ini. Namun, 108 transaksi tersebut sebagian besar merupakan pesanan sebelum terjadinya dua kecelakaan maut Boeing 737 max tersebut.
Selain itu, Boeing juga hanya mencatatkan 90 pengiriman pesawat hingga kuartal II tahun 2019 ini. Turun drastis dibandingkan tahun lalu yakni 194 kiriman.
Pengiriman merupakan transaksi terpenting bagi Boeing. Pasalnya, sebagian besar pelunasan pesawat dari maskapai dilakukan setelah pesawat dikirim.
Sejak keluarnya larangan terbang dari Federal Aviation Administration (FAA) pada Maret lalu, Boeing telah menghentikan banyak pengiriman pesawat-pesawatnya. Bahkan, Boeing kini masih menyimpan 4.000 unit pesawat yang sudah dipesan, namun belum juga dikirim.
Hal tersebut kemudian menyebabkan pendapatan Boeing mengalami penurunan drastis.
Kemudian, di Paris Air Show yang digelar pada bulan lalu, International Airlines Group (IAG) yang merupakan induk maskapai Aer Lingus, British Airways, Iberia, dan sejumlah maskapai Eropa lainnya mengumumkan niat untuk membeli 200 unit Boeing 737 Max.
Namun, hingga saat ini belum juga terealisasi. Sehingga, 'janji manis' dari IAG tersebut belum bisa dimasukkan ke pemesanan di bulan Juni.
Boeing juga harus menelan 'janji manis' flydeal, maskapai Arab Saudi yang sempat berniat membeli 50 unit pesawat Boeing. Sayangnya, Minggu (7/7/2019) flydeal mengumumkan akan membeli 50 unit pesawat Airbus, saingan terberat Boeing.
Airbus sendiri sudah mencatatkan 213 transaksi pembelian unit pesawatnya hingga pertengahan 2019 ini.
Hingga saat ini, belum ada kabar jelas kapan Boeing akan mendapatkan izin terbang untuk pesawatnya dari FAA dan juga otoritas penerbangan setiap negara. Kemungkinan besar, perizinan tersebut tidak akan dikeluarkan hingga akhir tahun ini.(dtf)