Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Sleman - Politikus PAN, Ahmad Mumtaz Rais, mengutarakan keseriusannya maju di Pilkada Sleman 2020. Untuk memuluskan langkahnya, ia mulai berkomunikasi dengan partai politik lainnya, salah satunya dengan Gerindra.
"Teman-teman Gerindra Sleman itu bersahabat dengan PAN. Artinya saya juga tidak bisa menahbiskan, tidak bisa menutup komunikasi dengan mereka (Gerindra)," kata Mumtaz kepada detikcom, Kamis (2/1/2020).
Mumtaz menuturkan, meski kini PAN berada di luar pemerintahan (pusat) sementara Gerindra berada di dalam pemerintahan, namun hubungan keduanya sangat harmonis. Dia pun mengibaratkan hubungan Gerindra dan PAN bak dua sisi mata uang yang tak terpisahkan.
Oleh karenanya, Mumtaz Rais membuka komunikasi dengan Gerindra Sleman. Meskipun, partai yang dipimpin Prabowo Subianto itu tak masuk Koalisi Santun Bersatu yang dimotori DPD PAN Sleman untuk menyongsong Pilkada.
Untuk diketahui, belum lama ini tujuh partai yakni PAN, PKS, PPP, Golkar, Demokrat, PKB dan NasDem telah membentuk Koalisi Santun Bersatu untuk menyongsong Pilkada Sleman 2020. Koalisi ini tanpa menyertakan Gerindra.
"Monggo PAN (Sleman) mendirikan (koalisi) santun, tapi mohon izin juga Mumtaz bisa berkomunikasi dengan teman-teman Gerindra, karena kami sangat akrab sekali dari tingkat DPP, wilayah sampai daerah," tuturnya.
"Seperti Mas Kaptono Ketua Gerindra Sleman bilang 'Gerindra dengan PAN itu bisa kawin dengan mudah wong ada Pak Amien dengan Pak Prabowo'. Jika dua tokoh kaliber ini teleponan selesai untuk rekomendasi," lanjutnya.
Mumtaz Rais sudah memperoleh surat rekomendasi dari DPP PAN optimis mendapatkan SK untuk maju di Pilkada Sleman 2020. Ia yakin ditunjuk karena memiliki popularitas cukup bagus di Sleman.
Sementara itu, Mumtaz Rais sempat emoh apabila dipasangkan dengan Harda Kiswaya di Pilkada Sleman 2020. Namun kini Mumtaz berubah pikiran, apa penyebabnya?
"Saya (kemarin) bilang emoh (diduetken dengan Harda) itu karena saya nggak enak sama Pak Sri Purnomo (Bupati Sleman petahana) dan juga Pak Koeswanto (Ketua DPC PDIP Sleman)," kata Mumtaz.
"Karena setahu saya Pak Sri Purnomo itu sudah membangun koalisi Harda dengan anaknya itu (Raudi) cukup lama. Jadi nyuwun sewu saya bilang moh untuk menghormati Pak Sri," lanjut putra ketiga Amien Rais itu.
Adapun Mumtaz yang sudah mendapat rekomendasi dari DPP PAN untuk maju di Pilkada Sleman 2020 bersedia berkoalisi dengan parpol manapun. Termasuk dengan PDIP selaku pemilik kursi terbanyak di DPRD Sleman.
"Kalau sudah bicara untuk kemakmuran Sleman, Mumtaz Rais siap dipasangkan dengan siapapun termasuk Harda sekalipun... Pak Harda itu orang yang baik, sangat lembah manah," paparnya.
Harda Kiswaya sendiri merupakan birokrat yang mendaftarkan diri sebagai bakal calon Bupati Sleman ke DPC PDIP Sleman. Hingga kini Mumtaz menyebut dirinya belum berkomunikasi dengan Harda secara langsung.
"(Komunikasi) dengan Pak Harda langsung belum, cuma teman-teman ini sudah pada mencoba menghubung-hubungkan," katanya. dtc