Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Hasil diagnosa awal menyatakan 3 warga Tapanuli Utara yang sempat dikabarkan terpapar Covid-19 negatif. Meski begitu, ketiganya akan menjalani observasi dan isolasi selama 14 hari di tempat tinggal yang bersangkutan hingga 16-Maret-2020. Setiap 8 jam, kondisi kesehatan ketiganya juga akan terus dipantau untuk mengetahui perkembangan dan kondisi kesehatan.
Hal itu disampaikan Kepala Seksi Surveliens dan Imunisasi Dinkes Taput, dr. Rustam Simbolon, saat menggelar keterangan pers bersama Direktur RSUD Tarutung, terkait adanya informasi warga Taput diduga suspect Corona, bertempat di ruang kerja Kabag Keprotokoleran Pemkab Taput, Kamis (5/3/2020).
"Usai dinyatakan negatif Corona, keriga orang terduga akan diobservasi dan menjalani isolasi di tempat tinggal yang bersangkutan selama 14 hari," kata dr. Rustam Simbolon.
BACA JUGA: 3 Warga Tapanuli Utara Negatif Corona
Direktur RSUD Tarutung, dr. Janri Nababan juga menambahkan, bahwa pada hari Rabu (4/3/2020) pihaknya telah melakukan screning awal sebagai diagnosa awal terhadap ke 3 orang pasien tersebut. Koordinasi dengan RS Adam Malik, hasil pemeriksaan medis menyimpulkan ketiganya masuk dalam kategori pengawasan (observasi). Diketahui, salah seorang pasien memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri termasuk pernah singgah di Singapura.
"Hasil diagnosa awal kita bahwa 3 orang yang diduga suspect dinyatakan negatif covit-19. Pada salah seorang terduga kita memang menemukan infiltrat gambaran infeksi paru, namun setelah dilakukan pemeriksaan darah, kesimpulan sementara masih negatif Covid-19 karena infeksi paru tersebut diakibatkan riwayat yang bersangkutan merupakan perokok aktif. Kategori "suspect" corona, minimal ditemukannya infiltrat pneumonia. Ini tidak, hanya infeksi paru," jelas dr. Janri.
Dijelaskannya salah satu pasien terduga baru beberapa hari ini kembali ke Indonesia dan pada tanggal 3 maret lalu yang bersangkutan ini atas inisiatif sendiri dan itikat baiknya melakukan konsultasi dengan tenaga kesehatan dan langsung kita tindaklanjuti serta ditangani sesuai dengan SOP. Selanjutnya melakukan penyelidikan epidemiologi dan dilanjutkan pemeriksaan penunjang ke RSU Tarutung.
Kabag Keprotokoleran dan Komunikasi Pemkab Taput, Donna Situmeang menjelaskan bahwa siaran pers ini perlu dilakukan agar tidak terjadi kesimpang siuran informasi di tengah-tengah masyarakat.
”Bapak Bupati menginstrusikan kepada jajaran agar segera melakukan penanganan sesuai Standar Operasional Prosedur serta memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat. Kita juga meminta rekan-rekan media untuk memberikan info yang baik untuk menghilangkan keresahan di masyarakat. Selain itu, seluruh pihak diminta untuk tetap menghargai privasi para saudara kita ini sehingga tidak memperkeruh suasana," ucap Donna Situmeang.