Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Nisel. Kasus orang dalam pemantauan (ODP) Corona di Kabupaten Nias Selatan (Nisel) terus bertambah, hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Nias Selatan, dr Henny Duha, saat ditemui di posko tim gugus tugas penangan Covid-19 di lapangan Orurusa Telukdalam, Rabu (1/4/2020).
dr Henny Duha, mengungkapkan pertanggal 31 Maret 2020 jumlah ODP di Nias Selatan mencapai 971 orang dan yang terbanyak di Kota Telukdalam.
"Pertanggal 31 Maret kemarin jumlah ODP kita mencapai 971 orang. Dimana sebelumnya ada 610 orang. Yang terbanyak itu ada di Kota Telukdalam," ungkap dr Henny Duha.
Henny Duha, menjelaskan bahwa 45 orang ODP pada tanggal 18 dan 19 Maret 2020 yang di cek melalui screning termometer gang masa ODP sudah selesai selama 14 hari dan dinyatakan sehat tanpa ada peningkatan statusnya.
Lebih lanjut, Henny Duha, mengatakan bertambahnya jumlah ODP tersebut pasalnya mereka berasal dari luar daerah Kepulauan Nias atau dari daerah yang zona merah Covid-19 dan pulang kampung, apalagi anak-anak sekolah atau mahasiswa karena mereka sedang diliburkan, sehingga setiap yang masuk itu wajib dicek kesehatannya.
"Pak Bupati sebagai ketua Tim Gugus Tugas Covid-19, juga telah memanggil para Kepala Puskesmas dan Camat untuk terus memantau mereka-mereka yang status ODP tersebut," tuturnya.
Dikatakannya, orang yang dapat di diagnosa seseorang terinfeksi Corona atau Covid-19 bila telah di periksa dengan alat swab, kalau rapid test belum dapat dipastikan karena itu hanya mengecek darah saja.
Sampai hari ini di Nias Selatan virus Corona masih status zero atau nol. Henny Duha, berharap di Nias Selatan tidak ada perkembangan kasus Corona ini dari ODP menjadi suspect atau positif.
Untuk llat pelindung diri (APD) dan rapid test telah dipesan untuk kebutuhan Nias Selatan dalam penanganan wabah virus Corona. "Mudah-mudahan Minggu depan alat itu kita sudah dapatkan," pungkasnya.
dr Henny Duha, mengeluhkan karena kerena kebanyakan ODP tersebut banyak yang tidak kooperatif apalagi memberikan nomor kontak mereka yang palsu atau bukan nomor mereka sendiri, sehingga timnya agak susah memantau mereka.
Dituturkannya, pihaknya selau menghimbau kepada mereka yang ODP untuk melakukan karantina dan mengisolasi diri sendiri dirumah dan selalu menjauhkan kerumunan orang banyak.