Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Surabaya. Pada 23 dan 24 Mei 2020, Lab BBPKL se-Indonesia akan libur tes PCR Corona. Maka sehari setelah Hari Raya Idul Fitri, kasus Corona akan menurun.
"Karena tidak ada pemeriksaan dan lab-nya tutup. Jangan senang dulu karena penularan menurun, COVID-19 bagus di Indonesia tiba-tiba turun, Lebaran berhasil membuat kasus turun. Itu keliru," kata Pakar Kesehatan Masyarakat dan Ahli Epidemiologi FKM Unair, Windhu Purnomo saat dihubungi, Sabtu (23/5/2020).
Menurutnya, itu bukan kasus penyebaran Corona yang menurun. Melainkan pemeriksaan dan kurva yang dilaporkan kecil.
"Jadi jangan senang, bahkan utang libur akan numpuk kira-kira hari 4, 5 dan 6 setelah Lebaran. Nanti jangan kaget kira-kira seminggu setelah Lebaran itu ada peningkatan kasus. Itu utang, tumpukan dari spesimen yang baru diperiksa setelah libur," jelasnya.
"Penularan meningkat memang. Tapi tidak sedrastis itu. Prediksi saya Lebaran akan terjadi penularan yang tinggi. Kenapa? Karena saling silaturahmi, masjid-masjid sepertinya mau nekat tetap ada salat Id, takbiran ramai putar-putar, nyekar ke makam. Jadi saya khawatirkan mulai nanti malam, besok, lusa itu yang mengkhawatirkan sangat berisiko tinggi," tambahnya.
Ia melanjutkan, mulai hari ini hingga tiga hari ke depan merupakan masa-masa kritis. Sebab penularan akan tinggi dan utang lab ditambah penularan tinggi akan menghasilkan lonjakan kasus setelah Lebaran.(dtc)