Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, datang menemui massa Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK NKRI) Sumatra Utara yang menggelar demonstrasi di depan Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Medan, Selasa (13/10/2020) sore.
Gubernur Edy Rahmayadi tampak didampingi Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, Pembangunan, Aset, dan SDA, Agus Tripriyono, dan Kepala Biro Perekonomian, Ernita Bangun dan sejumlah staf dari Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov.
Soal Omnibus Law UU Ciptaker, Gubernur Edy mengatakan agar massa percaya kepada dirinyaku belum mengetahui dimana sekarang draf itu ada. "Masalah omnibus law, saya tak tahu itu sampai mana barang itu," katanya.
Ia masih menugaskan stafnya untuk mencari draf omnibus law. Ia telah mengeluarkan surat untuk mengundang para tokoh ilmiah, intelektual, termasuk tokoh agama dan ulama.
"Setelah itu kita pelajari, kalau itu menyengsarakan rakyat, saya yang menghadap presiden," kata Edy disambut massa dengan takbir Allahu Akbar.
Tapi, kata Gubernur Edy, perlu tabayun (meminta penjelasan). "Jangan kita negatif, jangan kita memfitnah, nanti kita dosa, setuju?" sebut Edy, yang disambut massa, setuju!.
Masih soal omnibus law itu, Gubernur Edy mengatakan tak ada yang bisa ia sampaikan. "Karena dari kemarin, dari dua hari yang lalu dicari barang itu tidak ada. Orang ribut semuanya ke sana-ke sini. Tapi barangnya nggak ada," kata Edy lagi.
Untuk itulah setelah draf UU Ciptaker itu sudah didapatkan, maka akan dibahas, diambil mana yang pantas, mana yang cocok, lalu disarankan kepada Presiden Jokowi, yang juga disambut setuju oleh massa.
Kepada pendemo, Gubernur Edy juga mengingatkan sudah 11.500 orang yang terpapar covid-19 di Sumut. Ia pada kesempatan itu mengingatkan agar massa selalu memakai masker.
Tak lupa Edy Rahmayadi juga mengingatkan agar massa tidak meninggalkan sampah. Tak lama kemudian, Edy meminta ustaz memimpin doa untuk mengakhiri aksi itu. Setelah itu, massa pulang dengan tertib sekitar pukul 16.20 WIB.
Demonstrasi massa ANAK NKRI itu berlangsung aman dan tertib. Sebelum mendengarkan pendapat Edy, terlebih dahulu massa salat azhar di Masjid Agung di samping Kantor Gubsu. Dan Gubernur Edy juga salat bersama massa di masjid itu.
Sebelum salat azhar, Ketua GNPF Ulama Sumut, Ustaz Aidan Nazwir Panggabean, dalam orasinya mengatakan Omnibus Law UU Ciptaker harus ditolak. Menurutnya UU Ciptaker itu tidak memberi rasa adil kepada masyarakat, khususnya kepada buruh dan pekerja.
Koordinator Aksi, Tumpal Panggabean, juga mengatakan UU Ciptaker harus ditolak. Dan ia berkali-kali mengimbau massa tidak terhasut provokasi dan menerapkan protokol kesehatan.