Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Hidayat Amir mengatakan, salah satu upaya pemerintah untuk memulihkan ekonomi nasional di tahun depan adalah proses vaksinasi COVID-19.
"Kita berharap memang vaksin menjadi antitesa dari game changer COVID-19. Walaupun tentu kita tidak berharap vaksin akan mundur atau menjadi variabel baru yang tambah uncertainty, kita harap justru jadi obat yang timbulkan certainty dari COVID," katanya dalam acara Indonesia Economic Outlook 2021 secara virtual, Sabtu (14/11/2020).
Amir mengatakan pemerintah terus berupaya proses pengadaan vaksin COVID-19 bisa terjadi di akhir 2020. Dengan begitu proses vaksinasi bisa dilakukan pada awal 2021.
Menurut Amir, pihak Kementerian Kesehatan sudah menyiapkan aspek teknis proses vaksinasi COVID-19.
"Kemenkes sudah persiapkan bahkan aspek teknis untuk lakukan vaksinasi di 2021, bahkan dimulai sejak akhir tahun. Kondisi 2020 masih seperti itu, 2021 kita harap akan ada perbaikan yang signifikan," ujarnya.
Selain vaksin, Amir mengungkapkan pemerintah juga mengalokasikan anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) untuk 2021, anggarannya sebesar Rp 356,5 triliun. Pengalokasian anggaran PEN ini juga sebagai upaya pemerintah tetap menyelesaikan COVID-19 di berbagai sektor.
Tidak sampai di situ, Amir mengatakan pemerintah juga akan menjadikan pandemi COVID-19 sebagai momentum reformasi struktural melalui penerbitan UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
"Kita tidak ingin penanganan COVID-19 terkendala anggaran. Kita lihat faktor yang pengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah penanganan COVID-19 tidak hanya Indonesia, juga Eropa," ungkapnya.(dtf)