Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Presiden Joko Widodo tetap menargetkan vaksinasi COVID-19 bisa rampung tahun depan. Jokowi juga berharap kekebalan komunitas atau herd immunity bisa terbentuk sebagai langkah untuk mengakhiri pandemi Corona.
Hal ini disampaikannya saat meninjau vaksinasi massal di kediaman Raja Hitu, Kabupaten Maluku Tengah, yang disiarkan secara virtual melalui Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (25/3/2021).
"Jadi kalau 70 persen masyarakat Indonesia sudah divaksin, akan terjadi kekebalan komunal, artinya apa? Yang namanya COVID mau datang, bisa mental dan tidak menularkan lagi dari orang ke orang, dari warga ke warga, bisa kita hentikan," kata Jokowi.
Saat ini penyuntikan vaksin Corona sudah memasuki tahap kedua untuk kalangan lansia dan petugas pelayanan publik. Jokowi berharap masyarakat bisa cepat mendapat vaksin agar pandemi berakhir sehingga warga bisa bekerja dalam kehidupan sehari-hari seperti biasanya.
Pemerintah menargetkan vaksinasi kepada 181,5 juta orang bisa selesai akhir tahun ini. Namun per Rabu (22/3/2021), vaksin COVID-19 dosis 1 baru diberikan kepada 6.389.837 orang terdiri dari SDM kesehatan, petugas layanan publik, dan lansia.
Dalam kesempatan berbeda, juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi menyebut selain terbatasnya ketersediaan dosis vaksin, ketidakpercayaan masyarakat pada COVID-19 jadi faktor lambatnya proses vaksinasi.
"Kita melihat bahwa masih ada 36 persen masyarakat yang tidak yakin dengan COVID-19, sejalan dengan studi yang dijalankan Balitbangkes pada Juli 2020," ujar juru bicara vaksinasi COVID-19, Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi dalam webinar, Selasa (23/3/2021).
Belum lagi masalah keterbatasan vaksinator. Nadia menuturkan setiap puskesmas hanya bisa menyediakan 50 sampai 150 suntikan dosis per hari. Sedangkan rumah sakit 300 sampai 400 per hari.(dth)