Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku waspada terhadap pasokan vaksin Corona. Hal itu menyusul sejumlah negara Eropamenerapkan kembali lockdown atau pembatasan akibat munculnya gelombang ketiga.
"Sesama negara maju mereka saling melakukan proteksi untuk vaksin mereka sendiri. Jadi ini sesuatu yang harus kita waspadai yaitu mengenai jumlah vaksin dan dari sisi munculnya gelombang ketiga di Eropa," kata Sri Mulyani dalam webinar Temu Stakeholder untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional, Kamis (25/3/2021).
Uni Eropa sendiri mengontrol ekspor vaksin yang diproduksi di wilayahnya. Kontrol ini dibuat di tengah perselisihan tentang pengiriman.
Menurut Sri Mulyani, Indonesia dengan status negara berkembang masih beruntung lantaran masuk daftar pengecualian pengiriman vaksin dari wilayah Eropa. Hal itu berbeda dengan beberapa waktu lalu adanya larangan pengiriman vaksin ke Australia.
"Makanya waktu Australia akan melakukan importasi dilarang untuk dikirim, untung untuk Indonesia dibolehkan karena Indonesia dianggap sebagai negara emerging," ujarnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tetap mewaspadai perkembangan pandemi COVID-19 yang sampai saat ini masih menjadi tantangan banyak negara di dunia. Meskipun pemulihan ekonomi nasional sudah mulai terlihat sejak awal tahun ini. Beberapa indikator seperti kinerja ekspor sudah mulai tumbuh 8,57%, ditambah lagi pertumbuhan impor yang menjadi sinyal industri mulai berjalan.
"Karena covid masih ada, tidak bisa kami negosiasi dan kami undang ke meja perundingan, terus bilang 'kamu sebaiknya istirahat dulu, kami mau tumbuh karena ini bukan manusia ini makhluk halus," ungkapnya.(dtf)