Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Masyarakat di seluruh dunia, setiap tanggal 7 April selalu memperingati hari kesehatan internasional (world health day). Pada tahun 2021 ini, tema yang diambil adalah 'Building a fairer, healthier world' (membangun dunia yang lebih adil dan lebih sehat).
Ketua Jaringan Kesehatan Masyarakat (JKM) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), dr Delyuzar MKed (PA) SpPA (K), menyampaikan, layanan kesehatan yang berkualitas memang sangat penting diwujudkan. Namun sayangnya, kata dia, sejauh ini hal itu belum juga dapat diwujudkan.
"Itu lah yang kita perjuangkan selama ini. JKM itu juga didirikan temanya agar kesehatan bisa diakses untuk semua," ungkapnya, Rabu (7/4/2021).
Menurut Delyuzar, keadilan dalam memperoleh layanan kesehatan itu tentunya harus dibarengi dengan kualitasnya yang sama. Akan tetapi, khususnya bagi daerah terpencil dan sulit dijangkau, layanan kesehatan yang berkualitas tersebut belum bisa dinikmati.
"Jadi bukan sekedar mendapatkan akses, kualitas kesehatan yang didapatkan juga harus sama," jelasnya.
Belum lagi kata Delyuzar, mengenai persoalan sarana dan prasana. Untuk itu, dia mengusulkan agar kiranya pemerintah juga dapat menambah anggaran kesehatan seperti halnya yang sudah diberikan pada bidang pendidikan.
"Supaya akses layanan itu bisa diterima semua orang, butuh pendataan yang baik dan didukung oleh mental dari tenaga kesehatan. Selain itu tenaga kesehatan juga perlu mendapatkan insentif agar dapat bekerja dengan senang hati dalam melayani," terangnya.
Kendati begitu, tambah Delyuzar, layanan kesehatan juga tidak semata-mata hanya diberikan bagi orang yang sakit saja. Dia menuturkan, orang yang sehat juga perlu diberikan informasi tentang kesehatan dan pendampingan, sehingga nantinya bisa memiliki kesadaran untuk menjalankan hidup sehat.
"Nah hal yang seperti itu juga belum bisa diakses oleh semua orang," tegasnya.
Sementara itu, disinggung soal wacana BPJS Kesehatan 1 kelas, Delyuzar beranggapan hal itu merupakan langkah yang baik. Tujuannya agar kualitas layanan kesehatan dapat diberikan tanpa adanya diskriminasi. "Harusnya seperti itu, kelasnya sama kualitas juga harus sama," pungkasnya.