Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Imunisasi merupakan salah satu investasi terbaik dalam kesehatan global dan memiliki peranan penting dalam mencapai 14 dari 17 Sustainable Development Goals (SDGs). Pelaksanaan imunisasi secara global pada tahun 2030 pun diharapkan dapat membantu mencegah 24 juta rumah tangga di 41 negara berpenghasilan rendah dan menengah dari kemiskinan.
Dengan mengusung tema "Vaccines bring us closer", World Immunization Week 2021 yang dirayakan setiap tahunnya di pekan terakhir April, menyampaikan pesan kepada seluruh dunia mengenai pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit dan melindungi hidup melalui slogan Prevent (Mencegah); Protect (Melindungi) dan Immunise (Mengebalkan).
Di masa pandemi Covid-19, pelaksanaan vaksin pun mengalami banyak tantangan. Hasil penilaian cepat dari Kementerian Kesehatan dan UNICEF yang dilakukan pada bulan April 2020 terhadap lebih dari 5.300 fasilitas kesehatan di Indonesia menunjukkan 84% responden mengatakan layanan imunisasi anak terganggu akibat Covid-19. Survei ini juga menunjukkan cakupan imunisasi dasar lengkap di Indonesia pada April 2020 menurun 4,7% dibanding April tahun lalu.
"Hal ini menunjukkan tingginya risiko anak-anak terpapar penyakit serius seperti Infeksi Rotavirus dan Hepatitis A," kata GSK Vaccine Medical Director, dr. Deliana Permatasari, Sabtu (1/5/2021).
Deliana menjelaskan, infeksi Rotavirus merupakan jenis virus yang menyebabkan peradangan di saluran pencernaan dan menjadi penyebab umum diare dan muntah-muntah. Kasus ini sering terjadi pada anak usia 0-36 bulan. Jika tidak mendapat penanganan yang tepat, rotavirus dapat menyebabkan kematian.
"Jadi vaksin rotavirus merupakan pencegahan paling utama yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk mencegah virus paling umum penyebab diare pada bayi dan anak-anak," jelasnya.
Selain rotavirus, penyakit endemis yang juga sering luput dari pencegahan adalah Hepatitis A. Infeksi biasanya terjadi sebelum anak berusia lima tahun dan sangat menular. Di Indonesia sendiri hepatitis A pernah menjadi kejadian luar biasa (KLB) dimana tercatat hingga 957 di Pacitan pada tahun 2019.
Deliana menambahkan, vaksinasi merupakan cara yang aman dan hemat untuk mencegah penyakit dan menyelamatkan nyawa. Saat ini tersedia vaksin untuk melindungi setidaknya 20 penyakit seperti difteri, tetanus, pertusis, influenza, dan campak. Vaksin-vaksin ini menyelamatkan hingga 3 juta nyawa setiap tahunnya.