Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Karena alasan efisiensi anggaran, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, mau melelang 3.000 unit kendaraan dinasnya (roda dua dan roda empat) dalam waktu dekat.
Saat ini Pemprov Sumut tengah menunggu rampungnya harga yang wajar dari Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP), sebelum nantinya kendaraan dinas dilelang melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).
Hal tersebut disampaikan Wakil Guhernur Sumut, Musa Rajekshah, kepada wartawan di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Kamis (20/05/2021).
"Jadi sudah terdata semuanya. Tinggal sekarang kan kita lagi mengajukan ke balai lelang. Kan lelangnya musti ke lelang negara, kantor penilaian. Jadi sekarang mereka lagi cek harganya dulu, harga pasar untuk nanti dilanjutkan," kata Musa Rajekshah.
Pria yang disapa Ijeck tersebut mengatakan, dengan pelelangan kendaraan dinas itu nantinya, Pemprov Sumut akan menerapkan sistem rental kendaraan atau pun pemberian tunjangan transportasi kepada para pejabat atau ASN.
Di bagian lain soal adanya tunggakan pajak kendaraan dinas, Ijeck memastikan telah tuntas usai Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Sumut melakukan apel kendaraan yang di halaman Gedung Serbaguna, Jalan Willem Iskandar Pancing, Rabu (24/04/2021).
"Kemarin kan sekalian udah kita cek. Yang belum bayar, dinasnya kita tegur harus bayar. Karena anggarannya kan ada. Bayar pajak langsung kemarin. Tinggal sekarang masalah lelang," sebutnya.
Sebelumnya, Ijeck menyebutkan Pemprov Sumut mulai akan menerapkan sistem rental atau pun tunjangan transportasi. Sebab hal itu dinilai lebih efektif dibandingkan dengan sistem pengadaan kendaraan dinas.
Sistem itu membuat Pemprov Sumut tidak perlu lagi memikirkan anggaran perawatan kendaraan dinas yang selama ini menjadi beban APBD Sumut.
Terlebih sejumlah pejabat di Pemprov Sumut ketika diberi kendaraan dinas, tidak seluruhnya patuh dalam merawat. Padahal anggaran untuk perawatan kendaraan dinas setiap tahunnya terus dikeluarkan.
"Kenapa? Dikasih kendaraan dinas, ada yang pandai merawat, ada yang tidak pandai merawat. Ada yang anggarannya sudah keluar, tapi perawatannya seperti tidak dengan anggarannya yang dikeluarkan," ungkap Ijeck Rabu (24/4/2021) yang lalu.